Kamis, 02 April 2015

Apakah sholawatan harus berupa sya'ir dan pakai nada?

Banyak kesalahfahaman di masyarakat bahwa "sholawatan" atau bersholawat untuk nabi harus berlagu, pakai nada, bahkan pakai alat musik perkusi
Pada masa kerasulan dan para sahabat, bersholawat kepada nabi tidak menggunakan nada, irama atau berlagu, apalagi menggunakan alat musik. Kalaupun sekarang banyak beredar sholawat versi lagu, itu cuma sekedar budaya, Lihat dalil firman Allah dan hadits seputar musik di halaman lain

Seperti yg dilakukan penduduk Madinah ketika menyambut rasul hijrah dari Mekkah, saat itu belum ada perintah sholawat, jadi sambutannya berupa sya'ir puji2an kepada nabi.

"Sholawat utamanya adalah mendo'akan nabi, dan bukan memuji-muji nabi"


Kalimat sholawat itu adalah merupakan kalimat do'a atau pengharapan kepada Allah agar kesejahteraan dan keselamatan senantiasa tercurahkan kepada beliau. Tentunya sebaik2nya kalimat doa adalah diucapkan dengan penghayatan dan adab, bukan berbentuk lagu/musik.

Tentu kita bertanya, kenapa kita harus berdo'a untuk keselamatan nabi? sedangkan beliau sudah dijamin keselamatannya oleh Allah :)

Di dalam islam kita dianjurkan untuk saling menghormati dan mendo'akan sesama muslim. Sekali kita berdo'a untuk sesama muslim, para malaikat akan berdo'a hal yg sama untuk kita... bahkan lebih dari itu.
Kalau berdo'a untuk sesama muslim saja kita mendapat balasan seperti itu, bagaimana balasan doa untuk rasulullah saw? Tentu lebih hebat dari itu. Itulah sebabnya Allah memerintahkan kita bersholawat untuk beliau. (Al-ahzab : 56)

Disamping itu perintah Allah bershalawat untuk nabi (mendo'akan nabi) sebagai konfirmasi bahwa beliau juga adalah manusia biasa, tidak ada unsur tuhan seperti sangkaan Nasrani kepada Isa. Nabi sebagai manusia biasa yang juga perlu dido'akan sebagaimana umat manusia lain yang telah meninggal dunia.

Berikut ini adalah kalimat sholawat yang diajarkan Rasulullah saw dalam sebuah hadits shahih

Para sahabat sedang berkumpul di majlis sa'ad bin ubadah, dan rasulullah saw datang, kemudian bashir ibnu sa'ad bertanya kepada nabi, "Allah memerintahkan kami untuk bersholawat untukmu ya rasulullah, lalu bagaimana cara bersholawat untukmu?
Lalu rasulullah terdiam cukup lama, dan para sahabat sampai terfikir menyesal mengajukan pertanyaan tsb.
Kemudian rasul berkata, "ucapkanlah: (terjemah dari yg digaris merah diatas) wahai Allah limpahkan sholawat (kesejahteraan) dilimpahkan atas (nabi) Muhammad dan keluarga (nabi) Muhammad, sebagaimana telah Engkau curahkan kepada keluarga (nabi) Ibrahim. 
Dan berkahilah atas (nabi) Muhammad dan keluarga (nabi) Muhammad, sebagaimana telah Engkau berkahi keluarga (nabi) Ibrahim. Sesungguhnya Engkau (Allah) Maha terpuji dan Maha mulia."




Hadits diatas shahih muslim #5322
rasulullah pernah memerintahkan untuk menaburkan tanah di wajah orang yang memuji-muji

Dalil yang membuktikan bahwa sholawat adalah kalimat do'a ada dalam firman Allah berikut ini

خُذ مِن أَموٰلِهِم صَدَقَةً تُطَهِّرُهُم وَتُزَكّيهِم بِها وَصَلِّ عَلَيهِم ۖ إِنَّ صَلوٰتَكَ سَكَنٌ لَهُم ۗ وَاللَّهُ سَميعٌ عَليمٌ

(Attaubah:103) "Ambillah zakat dari sebagian harta mereka (wahai Muhammad), dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan sholawatlah (doakan) untuk mereka. Sesungguhnya sholawat (doa) kamu itu menjadi ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.


Dan yang terpenting adalah, kalimat sholawat jangan sampai meminta kepada nabi, kalau kalimatnya sudah berpola meminta kepada nabi, maka itu adalah perbuatan syirk. dan dosa syirk adalah dosa terbesar diatas segala dosa. (lihat penjelasan dosa syirik di halaman lain)
dibawah ini adalah salah satu sholawat yang penulis temukan di sebuah buku yang beredar di masyarakat

Artinya: "..... (bagian akhir sholawat tsb) sungguh sangat sempit keadaanku,
maka temukanlah (permudahlah usahaku) wahai rasulullah!"

Kesimpulan: Jika ingin bersholawat untuk nabi, ucapkanlah dengan penuh penghayatan dan berupa kalimat do'a seperti contoh diatas, itu lebih baik. Namun jika ingin melihat apa pendapat nabi tentang musik, silahkan lihat dalil-dalil di halaman ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...