Selasa, 28 April 2015

Manusia dibangkitkan dan masuk neraka-surga dalam rupa ruh saja atau beserta jasad?


Banyak dari kalangan muslimin yang masih beranggapan bahwa akhirat itu adalah dunia ruh, manusia dibangkitkan dalam bentuk ruh, masuk neraka dan surga juga ruh saja. kalau demikian maka keimanan kepada hari akhir dianggap belum sempurna. Karena dahulu banyak dari kaum musyrik dan kuffar yang mencela nabi dengan anggapan jasad yang sudah hancur tidak dapat dihidupkan kembali, seperti dalil2 yang saya cantumkan dibawah

Diriwayatkan dari Hakim dari Ibnu Abbas bahwasanya ada seseorang dari musyrikin, Ash bin wa'il menghadap rasulullah sambil membawa tulang-tulang yang rapuh, lalu berkata, "wahai Muhammad, bagaimana tulang2 yang rapuh ini bisa dihidupkan lagi? Lalu rasulullah menjawab, "sungguh Allah akan membangkitkannya dan memasukannya kedalam neraka jahannam".

Maka turunlah firman Allah berikut ini

وَضَرَبَ لَنا مَثَلًا وَنَسِىَ خَلقَهُ ۖ قالَ مَن يُحىِ العِظٰمَ وَهِىَ رَميمٌ ﴿٧٨﴾ قُل يُحييهَا الَّذى أَنشَأَها أَوَّلَ مَرَّةٍ ۖ وَهُوَ بِكُلِّ خَلقٍ عَليمٌ 

(Yasin ayat 78-79) "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada kejadiannya; ia berkata: ""Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang telah hancur luluh?"""
"Katakanlah: ""Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang menciptakannya seperti semula. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk,"



وَقالوا أَءِذا كُنّا عِظٰمًا وَرُفٰتًا أَءِنّا لَمَبعوثونَ خَلقًا جَديدًا

Dalam ayat lain Allah berfirman (Al-isra:49) "Dan mereka (kaum kafir) berkata: ""Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apa benar-benarkah kami akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk yang baru?""



ذٰلِكَ جَزاؤُهُم بِأَنَّهُم كَفَروا بِـٔايٰتِنا وَقالوا أَءِذا كُنّا عِظٰمًا وَرُفٰتًا أَءِنّا لَمَبعوثونَ خَلقًا جَديدًا

(Al-isra:98)  "Itulah balasan bagi mereka, karena sesungguhnya mereka kafir kepada ayat-ayat Kami dan (karena mereka) berkata: ""Apakah bila kami telah menjadi tulang belulang dan benda-benda yang hancur, apakah kami benar-benar akan dibangkitkan kembali sebagai makhluk baru?"""



أَيَعِدُكُم أَنَّكُم إِذا مِتُّم وَكُنتُم تُرابًا وَعِظٰمًا أَنَّكُم مُخرَجونَ

(Al-mukminun:35)  (Orang kafir berkata) "Apakah ia (Muhammad) menjanjikan kepada kamu sekalian, bahwa bila kamu telah mati dan telah menjadi tanah dan tulang belulang, kamu sesungguhnya akan dikeluarkan (dari kuburmu)?"



أَيَحسَبُ الإِنسٰنُ أَلَّن نَجمَعَ عِظامَهُ

(Al-qiyamah:3)  Apakah manusia mengira, bahwa kami tidak akan mengumpulkan (kembali) tulang belulangnya?



يَقولونَ أَءِنّا لَمَردودونَ فِى الحافِرَةِ ﴿١٠﴾ أَءِذا كُنّا عِظٰمًا نَخِرَةً

(An-nazi'at:10-11) "(Orang-orang kafir) berkata: ""Apakah kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan seperti semula?" Apakah (akan dibangkitkan juga) apabila kami telah menjadi tulang-belulang yang hancur lebur?""

Dalam Al-baqarah:259 Allah mengkisahkan bagaimana kuasa Allah menghidupkan kembali orang yang mati 100 tahun yang lalu

Lalu di ayat berikutnya (Al-baqarah:260) Allah mengkisahkan tentang rasa penasaran nabi Ibrahim bagaimana Allah bisa menghidupkan kembali makhluk yang sudah mati dengan memerintahkan Ibrahim mencincang 4 ekor burung yang dagingnya disebar di beberapa bukit. Dan bisa hidup kembali untuk membuktikan bahwa kehidupan setelah kematian adalah hal mudah bagi Allah.


Dalil dari hadits 

صحيح البخاري ٤٥٥٤: حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ قَالَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنْ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنْ الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Shahih Bukhari 4554: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jarak antara dua tiupan (sangkakala) adalah empat puluh." Ibnu Abbas bertanya, "Empat puluh hari?" beliau menjawab: "Tidak." Ia bertanya lagi, "Empat puluh bulan?" beliau menjwab: "Tidak." Ia bertanya lagi, "Empat puluh tahun?" Beliau menjawab: "Tidak." Beliau kemudian bersabda: "Setelah itu, Allah menurunkan air dari langit, maka mereka pun hidup kembali sebagaimana tumbuhnya tumbuh-tumbuhan. Tidak ada tersisa seorang pun kecuali ia akan hancur, kecuali satu tulang yakni tulang ekor. Dari tulang itulah, manusia dibangkitkan kembali pada hari kebangkitan."


صحيح البخاري ٦٠٥١: حَدَّثَنِي عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي سُلَيْمَانُ عَنْ ثَوْرِ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي الْغَيْثِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ

Shahih Bukhari 6051: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga."


صحيح البخاري ٤٥٥٤: حَدَّثَنِي مُحَمَّدٌ أَخْبَرَنَا أَبُو مُعَاوِيَةَ عَنْ الْأَعْمَشِ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُونَ قَالَ أَرْبَعُونَ يَوْمًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ شَهْرًا قَالَ أَبَيْتُ قَالَ أَرْبَعُونَ سَنَةً قَالَ أَبَيْتُ قَالَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنْ السَّمَاءِ مَاءً فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنْ الْإِنْسَانِ شَيْءٌ إِلَّا يَبْلَى إِلَّا عَظْمًا وَاحِدًا وَهُوَ عَجْبُ الذَّنَبِ وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Shahih Bukhari 4554: dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jarak antara dua tiupan (sangkakala) adalah empat puluh." Ibnu Abbas bertanya, "Empat puluh hari?" beliau menjawab: "Tidak." Ia bertanya lagi, "Empat puluh bulan?" beliau menjwab: "Tidak." Ia bertanya lagi, "Empat puluh tahun?" Beliau menjawab: "Tidak." Beliau kemudian bersabda: "Setelah itu, Allah menurunkan air dari langit, maka mereka pun hidup kembali sebagaimana tumbuhnya sayur-sayuran. Tidak ada tersisa seorang pun kecuali ia akan binasa, kecuali satu tulang yakni tulang ekor. Dari tulang itulah, manusia dibangkitkan kembali pada hari kiamat."


Hadits shahih Bukhari #6044 diatas. Ketika rasulullah saw sedang berpidato di mimbar, beliau pernah berkata, "kalian akan bertemu Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan"

Hadits shahih Bukhari #3100 diatas. redaksinya sama seperti riwayat lain, bahwa manusia dibangkitkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan. namun pada hadits diatas nabi juga mengutip ayat (Al-anbiya:104) "Sebagaimana penciptaan pertama, dan Allah mengulanginya".  Manusia pertama yang diberi pakaian adalah nabi Ibrahim.

Hadits shahih Muslim diatas. Dari Aisyah ra setelah mendengar nabi bersabda bahwa manusia dibangkitkan dalam tidak beralas kaki, telanjang dan "ghurlan" (kulup - tidak terkhitan) maka Aisyah bertanya kepada nabi, "wahai rasulullah, apakah semua lelaki perempuan akan saling melihat satu sama lain?"
Nabi menjawab, "situasinya jauh lebih genting dari melihat satu sama lain".

Dari semua nash diatas kita bisa menyimpulkan manusia dibangkitkan dengan jasadnya, tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan lengkap dengan alamat kelamin yang tidak disunat, kembali dalam bentuk fitrahnya.
Dan ini bukan kalimat kiasan semata, karena Aisyah bertanya tentang telanjangnya manusia dan bercampur lelaki dan perempuan. Namun situasi hari kebangkitan adalah kondisi manusia dalam kepanikan luar biasa, tidak terbesit melihat aurat satu sama lain....

Seperti contoh para saksi hidup ketika terjadi tragedi haji pada terowongan Mina thn 1990, dimana banyak lelaki perempuan yang terlucuti pakaiannya karena berdesak2an dan saling tarik-dorong, tetapi mereka mengakui bahwa rasa malu dan melihat aurat tidak terbesit sama sekali dalam benak mereka karena situasi genting, antara hidup dan mati. Dan suasana hari kebangkitan tentu jauh lebih hebat dari tragedi Mina.

Dan memang sudah jumhur ulama bahwa hari kebangkitan adalah bangkitnya berupa jasad dan ruh yang materi jasadnya berbeda dengan sebelum kematian yang tidak mudah rusak dibakar api neraka. Bahkan dalam sebuah hadits dikatakan jasad manusia ketika dibangkitkan akan sama seperti tinggi Adam (60 hasta/ skitar 30 meter).
والله اعلم

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...