Latta
Menurut riwayatkan dari Ibnu ‘Abbas, Mujahid, Rabi’ bin Anas mereka membaca (الاَّتَ) dengan ditasydidkan (تَّ) dan mereka menafsirkannya dengan “Seseorang yang mengadoni gandum untuk para jamaah haji pada masa jahiliyyah. Tatkala dia meninggal, mereka i’tikaf di kuburannya dan menyembahnya.” Dikatakan menyembah karena beribadah di kubur tsb dengan maksud agar mendapat berkah, atau bahkan meminta berkah dari roh penghuni kubur.Mujahid berkata: “Al Latta adalah orang yang dahulunya yg suka mengaduk tepung gandum (dengan air atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. setelah meninggal, merekapun senantiasa mendatangi kuburannya.”
Imam Al-Bukhari mengatakan, Telah diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas berkata tentang firman Allah “Al-Latta dan Al-’Uzza.”: “Al-Latta adalah seseorang yang menjadikan gandum untuk para jamaah haji.” [ Tafsir Ibnu Katsir, 4/35, lihat Tafsir Al-Qurthubi, 9/66, Ighatsatul Lahfan, 1/184]
Seiring waktu Latta diabadikan dalam patung monumen yang dipajang di sekitar Ka'bah dan dimuliakan oleh penduduk Mekkah dan makin lama menjadi objek yang disakralkan, bersamaan dengan patung lainnya, seperti uzza, manat, hubal dan patung2 yang mereka yakini sebagai bentuk malaikat.
Ritual haji sudah ada di Mekkah sejak zaman nabi Ibrahim, namun ratusan tahun berlalu umroh dan haji sudah mengalami perubahan di masa jahiliyah dengan tambahan perbuatan bid'ah dan kesyirikan. Salah satunya banyak memajang gambar dan patung-patung orang sholeh yang mereka anggap bisa memberkahi dan mendekati mereka kepada Allah (Azzumar:3), bid'ahnya seperti dijelaskan dalam Alquran yaitu thawaf sambil bersiul dan tepuk tangan.
Kaum musyrikin juga sudah melakukan sya'i Shafa - Marwah, namun di kedua bukit itu juga dipasang patung-patung berhala mereka. Oleh karenanya Allah menegaskan dalam Al baqarah:158 bahwa Shafa dan Marwah adalah termasuk syariat Allah. Ketika itu kaum muslimin bertanya kepada nabi tentang keberadaan berhala2 di kedua bukit tsb
Berikut ini adalah hadits tentang sosok Latta dari Shahih Bukhari 4481 (No.4859 di Fathul Bari)
Shahih Bukhari 4481: Telah menceritakan kepada kami Muslim bin Ibrahim Telah menceritakan kepada kami Abul Asyhab Telah menceritakan kepada kami Abu Al Jauza dari Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma mengenai firman Allah: al Laata dan al Uzza, (An Najm: 19). 'Al Laata adalah seorang laki-laki yang biasa mengaduk sawiq untuk makanan orang-orang yang haji.'
Dalam tafsir At-Thabari
Dalam tafsir At-Thabari dijelaskan Al-Latta adalah seseorang yang suka mengadoni gandum di masa jahiliyah untuk jemaah haji. Dan setelah wafat kuburannya dijadikan tempat i'tikaf di Tha'if.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar