Rabu, 27 Juni 2012

slh satu faktor Yahudi tidak mau beriman karena membenci sosok malaikat Jibril

Surah Al-baqarah ayat 97 - 98
"Katakanlah : Barang siapa yang jadi musuh dari Jibril , maka sesungguhnya dia itu telah menurunkannya ke dalam hati engkau dengan izin Allah , menyetujui apa yang ada dihadapannya dan petunjuk dan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman ."

"Katakanlah: Barangsiapa yang jadi musuh dari Allah dan Malaikat-malaikatNya, dan Rasul-rasulNya , dan Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh dari orang­ orang yang kafir."
========================================================

Asbabun nuzul (sebab turun) ayat diatas adalah dari riwayat berikut ini
Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan an-Nasa'i meriwayatkan dari jalur Bukair bin Syihab dari Sa'id ibnuz-Zubair, dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Pada suatu hari orang-orang Yahudi mendatangi Rasulullah, lalu berkata, 'Wahai Abul Qasim, kami akan bertanya kepadamu tentang lima hal. Jika engkau menjawab semuanya, maka kami tahu bahwa engkau adalah seorang nabi.'"

Lalu Ibnu Abbas menyebutkan isi hadits tersebut. Di antaranya, orang-orang Yahudi itu menanyakan tentang apa yang diharamkan oleh Bani Israel terhadap diri mereka sendiri, tentang tanda-tanda seorang nabi, tentang petir dan suaranya, tentang bagaimana seorang anak mempunyai kelamin laki-laki atau wanita dan tentang siapakah yang membawa berita dari langit, yaitu ketika mereka bertanya, "Beritahu kami siapa dia?" Rasulullah menjawab, "Jibril."

Salah seorang dari mereka pun berkata, "Jibril yang datang dengan membawa peperangan, pembunuhan, dan siksaan adalah musuh kami. Kalau seandainya kau katakan Mikail, sang malaikat pembawa rahmat, tetumbuhan, dan hujan, tentu akan lebih baik." Maka turunlah ayat di atas.  (ayat 97)

Ishaq bin Rahuyah dalam musnadnya dan Ibnu Jarir meriwayatkan dari jalur asy-Sya'bi bahwa suatu kali Umar pernah mendatangi orang-orang Yahudi, lalu dia mendengar isi Taurat. Maka dia pun takjub, karena isi yang dia dengar sama dengan apa yang ada di dalam Al-Qur'an.

Lalu Nabi saw. lewat di depan mereka. Maka Umar bertanya kepada orang-orang Yahudi, "Demi Allah, apakah kalian tahu bahwa dia adalah seorang utusan Allah?" Seorang pendeta mereka menjawab, "Ya kami tahu bahwa dia adalah utusan Allah."

Maka Umar pun menyahut, "Lalu mengapa kalian tidak mengikuti ajarannya?" Mereka menjawab, "Karena ketika kami bertanya kepadanya tentang siapa yang membawa berita kenabian kepadanya, dia menjawab yang membawanya adalah Jibril. Sedangkan Jibril adalah musuh kami karena Jibril turun ke bumi dengan membawa kekerasan, kesusahan, peperangan, dan kehancuran."

Umar pun kembali bertanya, "Lalu siapakah malaikat yang menjadi utusan Allah untuk kalian?" Mereka menjawab, "Dia adalah Mikail, malaikat yang turun dengan membawa air hujan dan rahmat." Umar kembali bertanya, "Bagaimana posisi keduanya di sisi Allah?" Mereka menjawab, "Satunya di sebelah kanan dan satunya lagi di sebelah kiri-Nya."

Maka Umar berkata, "Sesungguhnya Jibril tidak mungkin memusuhi Mikail. Mikail juga tidak mungkin berdamai dengan musuh Jibril. Saya bersaksi bahwa keduanya dan Tuhan keduanya berdamai dengan siapa saja yang berdamai dengan mereka. Dan juga berperang dengan yang mereka perangi."

Kemudian Umar mendatangi Nabi saw. untuk memberi tahu beliau tentang hal itu. Ketika Umar baru bertemu dengan beliau dan belum menyampaikan hal itu, beliau bersabda, "Maukah engkau saya beritahu tentang ayat yang baru saja diturunkan kepadaku?" Umar menjawab, "Ya, wahai Rasulullah." Lalu Rasulullah membacakan firman Allah,

"Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, maka Jibril itu telah menurunkannya (Al Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah. membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir." (al-Baqarah: 97-98)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...