Selasa, 26 Juni 2012

Baiknya ber-sholawat, dan buruknya tidak pernah ber-sholawat


Allah berfirman: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya!” (al-Ahzab: 56)
========================================================

dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:
“Para malaikat senantiasa bershalawat kepada hamba-Nya selama berada di tempat shalatnya. (Mereka mengatakan), ‘Ya Allah, berikan shalawat kepadanya. Ya Allah, ampunilah dia. Ya Allah, rahmatilah dia’.” (Sahih, HR. al-Bukhari dan Muslim dari hadits yang panjang)
========================================================

Dari Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu berkata, bersabda Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam:
“Jangan kalian menjadikan kuburan sebagai (tempat) berhari raya dan jangan kalian jadikan rumah kalian sebagai kuburan. Dan bershalawatlah kepadaku di mana pun kalian berada karena sesungguhnya shalawat kalian (itu) sampai kepadaku.” (HR. Abu Dawud no. 2042 dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani Rahimahullah)
========================================================

hadits al-Husain bin ‘Ali Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:

“Orang yang bakhil adalah orang yang mendengar namaku, lalu dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. at-Tirmidzi, Ahmad, dan lain-lain, disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani t dalam Irwa’ul Ghalil, 1/5)
========================================================

dari hadits Abu Hurairah Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:
“Kehinaan bagi seseorang yang mendengar namaku disebut di dekatnya, namun dia tidak bershalawat kepadaku.” (HR. at-Tirmidzi, al-Hakim dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani t dalam al-Irwa’,1/6)
========================================================

hadits Aus bin Aus Radhiyallaahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallambersabda:
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum’at, kerena sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku.” Mereka bertanya, “Bagaimana bisa disampaikan (kepadamu sedang jasadmu telah hancur)?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah mengharamkan tanah untuk memakan jasad para nabi.” (HR. Abu Ishaq al-Harbi dalam Gharibul Hadits dan disahihkan oleh asy-Syaikh al-Albani t dalam al-Irwa’, 1/4 dan mempunyai syawahid [pendukung] yang lain)
========================================================

hadits Anas bin Malik Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Setiap doa terhijab (tertutup) hingga bershalawat kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.” (HR. ad-Dailami dan dihasankan oleh asy-Syaikh al-Albani t)
========================================================

hadits Abu Ad-Darda Radhiyallaahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku di pagi hari 10 kali dan di sore hari 10 kali, maka dia akan mendapatkan syafaatku pada hari kiamat.” (HR. ath-Thabrani dan dihasankan oleh asy-Syaikh al-Albani t dalam ash-Shahihul Jami’)
========================================================

hadits Fudhalah bin ‘Ubaid Radhiyallaahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam mendengar seorang laki-laki berdoa dalam shalatnya lalu tidak bershalawat kepada Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Maka beliau bersabda, “Orang ini tergesa-gesa.” Kemudian beliau memanggil dan berkata kepadanya:
“Jika salah seorang kalian shalat, maka hendaklah dia memulai dengan memuji Allah dan mengagungkan-Nya, kemudian bershalawatlah atas Nabi, lalu berdoa dengan apa yang dia kehendaki.” (HR. at-Tirmidzi, Abu Dawud, an-Nasa’i, dan disahihkan oleh asy-Syaikh Muqbil t dalam al-Jami’ ash-Shahih, 2/124)
========================================================

Sabda Nabi SAW :“Sesungguhnya lebih utamanya manusia bagiku besok pada hari kebangkitan ialah mereka yang lebih banyak membacanya shalawat kepadaku”. (Hadits Hasan riwayat Tirmidzi dari Ibnu Mas’ud, RA)






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...