Selasa, 26 April 2016

Ketika nabi bangun kesiangan sholat shubuh

مسند أحمد ١٩١١٥: حَدَّثَنَا يَزِيدُ قَالَ أَخْبَرَنَا هِشَامٌ وَرَوْحٌ قَالَ ثَنَا هِشَامٌ عَنِ الْحَسَنِ عَنْ عِمْرَانَ بْنِ حُصَيْنٍ قَالَ
سَرَيْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَمَّا كَانَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ عَرَّسْنَا فَلَمْ نَسْتَيْقِظْ حَتَّى أَيْقَظَنَا حَرُّ الشَّمْسِ فَجَعَلَ الرَّجُلُ مِنَّا يَقُومُ دَهِشًا إِلَى طَهُورِهِ قَالَ فَأَمَرَهُمْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَسْكُنُوا ثُمَّ ارْتَحَلْنَا فَسِرْنَا حَتَّى إِذَا ارْتَفَعَتْ الشَّمْسُ تَوَضَّأَ ثُمَّ أَمَرَ بِلَالًا فَأَذَّنَ ثُمَّ صَلَّى الرَّكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ ثُمَّ أَقَامَ فَصَلَّيْنَا فَقَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَلَا نُعِيدُهَا فِي وَقْتِهَا مِنْ الْغَدِ قَالَ أَيَنْهَاكُمْ رَبُّكُمْ تَبَارَكَ وَتَعَالَى عَنْ الرِّبَا وَيَقْبَلُهُ مِنْكُمْ
حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ حَدَّثَنَا زَائِدَةُ عَنْ هِشَامٍ قَالَ زَعَمَ الْحَسَنُ أَنَّ عِمْرَانَ بْنَ حُصَيْنٍ حَدَّثَهُ قَالَ أَسْرَيْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَذَكَرَ الْحَدِيثَ

Hadits riwayat Imam Ahmad (Musnad Ahmad 19115): dari 'Imran bin Hushain ia berkata; "Kami pernah mengadakan perjalanan malam hari bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Ketika akhir malam tiba, kami istirahat hingga tidur pulas. Kami tidak bangun hingga sengatan panas matahari membangun kami, sementara masing-masing kami terburu-buru untuk bersuci. Kata Rauh; "Namun Nabi shallallahu 'alaihi wasallam perintahkan para sahabatnya supaya tetap tenang. Kami pun melanjutkan perjalanan, hingga ketika matahari meninggi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berwudhu', beliau perintahkan Bilal untuk mengumandangkan adzan, kemudian beliau shalat dua rakaat qabliyah shubuh. Bilal kemudian mengumandangkan iqamat dan kami shalat berjama'ah. Para sahabat bertanya; "Wahai Rasulullah, apakah kita esok harus mengulangnya kembali ketika waktunya?" Beliau menjawab: "Apakah Allah Tabaraka wa Ta'ala melarang riba kepada kalian namun kalian juga menerimanya?" (maksudnya tak perlu tambahan shalat lagi). Telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah telah menceritakan kepada kami Zaidah dari Hisyam ia berkata, Al Hasan beranggapan bahwa 'Imran bin Hushain pernah menyampaikan hadits kepadanya, ia katanya; kami mengadakan perjalanan malam bersama Nabi Shallallahu 'alaihi wasalam, lalu ia menyebutkan hadits tersebut.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...