Selasa, 05 November 2013

Habbatussauda (jintan hitam) mau dipatenkan oleh Nestle

selama ini saya rajin konsumsi minyak habbatussauda untuk menjaga kesehatan, berdasarkan sabda Rasulullah saw berikut ini:

"Sesungguhnya Al- Habbatus Sauda' bisa menyembuh segala penyalit kecuali Al-Sam". Aku bertanya "Apakah Al-Sam itu?. Baginda menjawab, " Al-Sam itu ialah maut". (Riwayat Bukhari)

Daripada Buraidah berkata: Rasulullah SAW bersabda: "Pada HABBATUS SAUDA' terdapat obat segala penyakit kecuali kematian".
Hadis ini diriwayatkan oleh Abu Nu'aim dalam kitab Al-Tibb dalam himpunan hadis-hadis sahih no. 1819..


Tapi yang mengejutkan hari ini (5 November 2013) saya melihat sebuah berita di topinfopost.com bahwa Nestle akan mematenkan herbal ini... jadi siapapun yg menggunakan herbal ini tanpa seizin Nestle akan dikenakan sangsi hukum. what?
berikut ini saya kutip liputannya

====================================================

Nestlé wants to patent this natural medicine that has been freely available for 1,000 years



Nigella sativa — more commonly known as fennel flower — has been used as a cure-all remedy for over a thousand years. It treats everything from vomiting to fevers to skin diseases, and has been widely available in impoverished communities across the Middle East and Asia.

But now Nestlé is claiming to own it, and filing patent claims around the world to try and take control over the natural cure of the fennel flower and turn it into a costly private drug.

Tell Nestlé: Stop trying to patent a natural cure

In a paper published last year, Nestlé scientists claimed to “discover” what much of the world has known for millennia: that nigella sativa extract could be used for “nutritional interventions in humans with food allergy”.

But instead of creating an artificial substitute, or fighting to make sure the remedy was widely available, Nestlé is attempting to create a nigella sativa monopoly and gain the ability to sue anyone using it without Nestlé’s permission. Nestlé has filed patent applications — which are currently pending — around the world.

Prior to Nestlé’s outlandish patent claim, researchers in developing nations such as Egypt and Pakistan had already published studies on the same curative powers Nestlé is claiming as its own. And Nestlé has done this before — in 2011, it tried to claim credit for using cow’s milk as a laxative, despite the fact that such knowledge had been in Indian medical texts for a thousand years.

Don’t let Nestlé turn a traditional cure into a corporate cash cow.

We know Nestlé doesn’t care about ethics. After all, this is the corporation that poisoned its milk with melamine, purchases cocoa from plantations that use child slave labor, and launched a breast milk substitute campaign in the 1970s that contributed to the suffering and deaths of thousands of babies from poor communities.

But we also know that Nestlé is sensitive to public outcry, and that it’s been beaten at the patent game before. If we act fast, we can put enough pressure on Nestlé to get it to drop its patent plans before they harm anyone — but if we want any chance at affecting Nestlé’s decision, we have to speak out now!

Rabu, 15 Mei 2013

Kalau malaikat mahluk terbuat dari cahaya, berapa kecepatan bergerak malaikat?

Ahli Fisika dari Mesir bernama DR. Mansour Hassab El Naby berhasil membuktikan berdasarkan petunjuk Al Qur'an (QS As Sajdah:5) kecepatan cahaya dapat dihitung dengan tepat sama dengan hasil pengukuran secara ilmu fisika modern (A New Astronomical Quranic Method for The Determination of The Greatest Speed C .

 
Ilustrasi I

Berdasarkan QS As Sajdah ayat 5 :

Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Secara jelas ayat tersebut memakai perbandingan bahwa satu hari sama dengan 1.000 tahun, dihitung dengan cermat ternyata sama dengan kecepatan cahaya. Pertanyaannya kemudian, petunjuk ayat ini apakah sebagai penjelas atas petunjuk ayat dalam Al Qur'an yang lain?

Apakah kecepatan cahaya merupakan yang paling cepat di jagad raya ini seperti dugaan manusia sekarang berdasarkan ilmu fisika modern? Dari beberapa ayat di dalam Al Qur'an disebutan bahwa malaikat mempunyai kecepatan terbang yang sangat cepat.

Seperti dalam QS An Naazi´aat ayat 3-4

1. Demi malaikat-malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan
2. Dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan kencangnya [1537]
3. Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat4. Dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang

Juga pada QS Al Mursalat ayat 1-2 dijelaskan bahwa malaikat terbang dengan kencang atau cepat:

Bagaimana malaikat terbang? Malaikat dapat terbang karena memiliki sayap, ada yang mempunyai 2, 3 atau 4 sayap.

Disebutkan pada QS Faathir ayat 1 :

Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dari penjelasan tersebut dapat lebih jelas bahwa yang mampu terbang dengan kecepatan tinggi adalah malaikat. Seberapa cepat terbangnya?

Petunjuk dalam ayat tersebut sangat jelas bahwa perbandingan kecepatan terbang malaikat adalah dalam sehari kadarnya 50.000 tahun. Berdasarkan metode penghitungan yang dilakukan DR. Mansour Hassab El Naby seperti dalam tulisannya bahwa untuk satu hari yang berkadar 1.000 tahun sama dengan kecepatan cahaya (299.792,4989 km/detik). Berdasar rumus-rumus dan cara yang sama untuk perbandingan sehari sama dengan 50.000 tahun dapat diperoleh hasil perhitungan sama dengan 50 kali kecepatan cahaya (14.989.624,9442 km/detik). Kesimpulannya adalah berdasarkan informasi dari Al Qur'an dapat dihitung kecepatan terbang malaikat dan Jibril yaitu 50 kali kecepatan cahaya! Masya Allah!

Ilustrasi 2
Sampai saat ini pengetahuan manusia belum menemukan sesuatu pun yang mempunyai kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Berdasarkan petunjuk Al Qur'an sangat jelas disebutkan bahwa malaikat dan Jibril mempunyai kemampuan terbang 50 kali kecepatan cahaya. Hal tersebut bisa dimaklumi karena penciptaan malaikat berasal dari unsur cahaya (nuur). Suatu saat diharapkan ilmuwan muslim dapat meneliti petunjuk tersebut dan menjadi penemu yang selangkah lebih maju karena berdasarkan Al Qur'an, kitab suci yang merupakan satu-satunya kitab yang eksak, berisi kepastian karena merupakan Firman Allah SWT.

Segumpal darah yg dimaksud Rasulullah adalah JANTUNG... bukan HATI


“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh ini terdapat segumpal darah. Apabila segumpal darah
itu baik, maka baik pula seluruh anggota tubuhnya. Dan apabila segumpal darah itu buruk, maka buruk pula seluruh anggota tubuhnya. Segumpal darah yang aku maksudkan adalah JANTUNG ...(bukan HATI)” 
-- Hadis Riwayat Al-Bukhari --

dalam terjemahan hadits diatas, kata qalbu diterjemahkan menjadi hati (kabid)
ibarat kalimat "broken heart" lebih cocok diterjemah dengan "patah jantung" daripada "patah hati"

padahal dengan merubah makna, maka hadits tsb tidak lagi mengandung makna ilmiah
karena menurut penelitian, jantung memiliki memory dan menentukan perilaku sesorang ketimbang otak

Imam ghazali dalam kitabnya menganjurkan ketika berdiri sholat, telapak tangan diletakkan tepat diatas jantung, menurut saya ada hikmah ilmiah dibalik itu.

dan dari banyak kasus transplantasi jantung (instal jantung donor) si penerima jantung berubah kepribadian secara drastis, berubah sifat, berubah kesukaan, dan berubah kebiasaan... seperti menjadi orang lain

salah satu kasus dibawah ini (dikutip dari dailymail.co.uk)

=======================================

Do hearts have memories? Transplant patient gets craving for food eaten by organ donor


A transplant patient has developed an insatiable craving for junk food - after receiving a new heart from a teenager with a taste for fatty snacks.
David Waters is the latest example of an extraordinary phenomenon which sees some transplant recipients take on the characteristics of the donor.
Before being given the heart of 18-year-old Kaden Delaney, who was left brain dead after a car crash, Mr Waters, 24, had 'no desire at all' for Burger Rings, ring-shaped hamburger-flavoured crisps.

 


It was two years before he found out why the cravings had started suddenly after his operation.
Kaden's family tracked him down to see who had benefited from their son's heart,
and they began exchanging emails. A curious Mr Waters then asked: 'Did Kaden like Burger Rings? That's all I seemed to want to eat after my surgery.'
He was astonished to hear that he ate them daily.
The case in Australia adds weight to a theory that the brain is not the only organ to store memories or personality traits.
Scientists say there are at least 70 documented cases of transplant patients having personality changes which reflect the characteristics of their donor.
Other astonishing examples include the case of American Sonny Graham, who received the heart of Terry Cottle, who had shot himself in the head.
After the transplant in 1995 Mr Graham met Mr Cottle's widow Cheryl, falling in love and marrying her.
Twelve years later Mr Graham picked up a gun and shot himself in the throat, leaving Cheryl a widow for the second time grieving for husbands who had shared a heart.

Sabtu, 11 Mei 2013

Hukum memajang patung atau gambar/foto makhluk bernyawa di ruangan




Alam semesta ini sangat luas, banyak hal-hal yang tidak diketahui manusia, baik hal gaib atau eksakta.  Dan seluruh perintah dan larangan Allah mengandung sesuatu kebaikan bagi manusia tanpa manusia menyadarinya.
Dibawah ini adalah beberapa dalil tentang larangan membuat dan memajang lukisan, gambar yang bernyawa di ruangan


Allahu a'lam bisshawab


صحيح البخاري ٥٥٠١: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ عَنْ بُكَيْرٍ عَنْ بُسْرِ بْنِ سَعِيدٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ خَالِدٍ عَنْ أَبِي طَلْحَةَ صَاحِبِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ الصُّورَةُ
قَالَ بُسْرٌ ثُمَّ اشْتَكَى زَيْدٌ فَعُدْنَاهُ فَإِذَا عَلَى بَابِهِ سِتْرٌ فِيهِ صُورَةٌ فَقُلْتُ لِعُبَيْدِاللَّهِ رَبِيبِ مَيْمُونَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَمْ يُخْبِرْنَا زَيْدٌ عَنْ الصُّوَرِ يَوْمَ الْأَوَّلِ فَقَالَ عُبَيْدُ اللَّهِ أَلَمْ تَسْمَعْهُ حِينَ قَالَ إِلَّا رَقْمًا فِي ثَوْبٍ وَقَالَ ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنَا عَمْرٌو هُوَ ابْنُ الْحَارِثِ حَدَّثَهُ بُكَيْرٌ حَدَّثَهُ بُسْرٌ حَدَّثَهُ زَيْدٌ حَدَّثَهُ أَبُو طَلْحَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 5501: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pernah bersabda: "Sesungguhnya Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya ada gambar." Busr berkata; kemudian Zaid menderita sakit, maka kami pun menjenguknya, ternyata di pintunya terdapat tirai yang bergambar

صحيح البخاري ٥٥٠٠: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ مِنْهَالٍ حَدَّثَنَا جُوَيْرِيَةُ عَنْ نَافِعٍ عَنْ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
أَنَّهَا اشْتَرَتْ نُمْرُقَةً فِيهَا تَصَاوِيرُ فَقَامَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَابِ فَلَمْ يَدْخُلْ فَقُلْتُ أَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مِمَّا أَذْنَبْتُ قَالَ مَا هَذِهِ النُّمْرُقَةُ قُلْتُ لِتَجْلِسَ عَلَيْهَا وَتَوَسَّدَهَا قَالَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ الصُّورَةُ

Shahih Bukhari 5500: dari Aisyah radliallahu 'anha bahwa dia telah membeli numruqah (bantal yang digunakan untuk duduk) yang ada gambar (makhluk hidup). Nabi shallallahu 'alaihi wasallampun berdiri di depan pintu dan tidak masuk ke dalam rumah. maka saya bertanya; "Wahai Rasulullah, aku bertaubat kepada Allah, sebenarnya dosa apa yang telah aku perbuat?" beliau bersabda: "Bantal apakah ini?" Dia menjawab; "Aku telah membelinya agar anda duduk di atasnya atau anda jadikan sebagai bantal." Beliau bersabda: "Sesungguhnya orang yang menggambar gambar ini akan disiksa pada Hari kebangkitan. Dikatakan kepada mereka; 'Hidupkan yang telah kalian buat, ' (beliau bersabda): "Sesungguhnya malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang ada gambarnya."


صحيح البخاري ٥٥٠٣: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ حَدَّثَنِي عُمَرُ هُوَ ابْنُ مُحَمَّدٍ عَنْ سَالِمٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
وَعَدَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلُ فَرَاثَ عَلَيْهِ حَتَّى اشْتَدَّ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَخَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَلَقِيَهُ فَشَكَا إِلَيْهِ مَا وَجَدَ فَقَالَ لَهُ إِنَّا لَا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ

Shahih Bukhari 5503: "Jibril pernah berjanji kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam (untuk menurunkan wahyu), namun Jibril terlambat datang hingga Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menunggu sangat lama, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam keluar dan menemuinya lalu menanyakan sebenarnya apa yang tengah terjadi, maka Jibril berkata kepada beliau: "Sesungguhnya kami tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar dan anjing."


صحيح البخاري ٥٤٩٣: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ أَبِي طَلْحَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا تَصَاوِيرُ
وَقَالَ اللَّيْثُ حَدَّثَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ سَمِعْتُ أَبَا طَلْحَةَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Shahih Bukhari 5493: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan patung." Al Laits berkata; telah menceritakan kepadaku Yunus dari Ibnu Syihab telah mengabarkan kepadaku 'Ubaidullah dia mendengar Ibnu Abbas bahwa saya mendengar Abu Thalhah bahwa saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam."


صحيح البخاري ٥٤٩٨: حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ الْقَاسِمِ وَمَا بِالْمَدِينَةِ يَوْمَئِذٍ أَفْضَلُ مِنْهُ قَالَ سَمِعْتُ أَبِي قَالَ سَمِعْتُ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَفَرٍ وَقَدْ سَتَرْتُ بِقِرَامٍ لِي عَلَى سَهْوَةٍ لِي فِيهَا تَمَاثِيلُ فَلَمَّا رَآهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَتَكَهُ وَقَالَ أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهُونَ بِخَلْقِ اللَّهِ قَالَتْ فَجَعَلْنَاهُ وِسَادَةً أَوْ وِسَادَتَيْنِ

Shahih Bukhari 5498: Aisyah radliallahu 'anha menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam sekembalinya beliau dari safarnya, waktu itu saya telah membuat pembatas (satir) dari kain yang bergambar (makhluk hidup) dalam ruanganku, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melihatnya beliau langsung memotongnya sambil bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang paling keras siksanya pada hari kebangkitan adalah orang-orang yang membuat sesuatu yang menyamai ciptaan Allah." Aisyah melanjutkan; "Kemudian saya membuatnya menjadi satu bantal atau dua bantal."


صحيح البخاري ٣٧٠١: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامٌ عَنْ مَعْمَرٍ عَنْ الزُّهْرِيِّ ح حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ قَالَ حَدَّثَنِي أَخِي عَنْ سُلَيْمَانَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ أَبِي عَتِيقٍ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ بْنِ مَسْعُودٍ أَنَّ ابْنَ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ أَخْبَرَنِي أَبُو طَلْحَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
صَاحِبُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ قَدْ شَهِدَ بَدْرًا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ يُرِيدُ التَّمَاثِيلَ الَّتِي فِيهَا الْأَرْوَاحُ

Shahih Bukhari 3701: Ibnu Abbas radliallahu 'anhuma berkata, telah mengabarkan kepadaku Abu Thalhah radliallahu 'anhu -seorang sahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dan seseorang yang pernah ikut serta dalam perang Badr bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam- bahwa beliau bersabda: "Malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing dan gambar." Maksudnya adalah gambar yang bernyawa.


صحيح البخاري ٢٠٧٣: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الْوَهَّابِ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ أَخْبَرَنَا عَوْفٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا
إِذْ أَتَاهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا أَبَا عَبَّاسٍ إِنِّي إِنْسَانٌ إِنَّمَا مَعِيشَتِي مِنْ صَنْعَةِ يَدِي وَإِنِّي أَصْنَعُ هَذِهِ التَّصَاوِيرَ فَقَالَ ابْنُ عَبَّاسٍ لَا أُحَدِّثُكَ إِلَّا مَا سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ سَمِعْتُهُ يَقُولُ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً فَإِنَّ اللَّهَ مُعَذِّبُهُ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا فَرَبَا الرَّجُلُ رَبْوَةً شَدِيدَةً وَاصْفَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ وَيْحَكَ إِنْ أَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تَصْنَعَ فَعَلَيْكَ بِهَذَا الشَّجَرِ كُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ رُوحٌ
قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ سَمِعَ سَعِيدُ بْنُ أَبِي عَرُوبَةَ مِنْ النَّضْرِ بْنِ أَنَسٍ هَذَا الْوَاحِدَ

Shahih Bukhari 2073:  seorang menemui Ibnu Abbas berkata; "Wahai Abu 'Abbas, aku adalah seorang yang mata pencaharianku adalah dengan keahlian tanganku yaitu membuat lukisan seperti ini". Maka Ibnu 'Abbas berkata: "Aku tidaklah menyampaikan kepadamu perkataan melainkan dari apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam yang Beliau bersabda: "Siapa yang membuat gambar lukisan, Allah akan menyiksanya hingga dia meniupkan ruh (nyawa) kepada gambarnya itu dan sekali-kali dian tidak akan bisa mendatangkanhya selamanya". Maka orang tersebut sangat ketakutan dengan wajah yang pucat pasi lalu berkata: "Bagaimana pendapatmu kalau aku tidak bisa meninggalkannya kecuali tetap menggambar?" Dia (Ibnu 'Abbas) berkata: "Gambarlah olehmu pepohonan dan setiap sesuatu yang tidak memiliki nyawa".


صحيح البخاري ٣١٠٢: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سُلَيْمَانَ قَالَ حَدَّثَنِي ابْنُ وَهْبٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَمْرٌو أَنَّ بُكَيْرًا حَدَّثَهُ عَنْ كُرَيْبٍ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
دَخَلَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْبَيْتَ فَوَجَدَ فِيهِ صُورَةَ إِبْرَاهِيمَ وَصُورَةَ مَرْيَمَ فَقَالَ أَمَا لَهُمْ فَقَدْ سَمِعُوا أَنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ هَذَا إِبْرَاهِيمُ مُصَوَّرٌ فَمَا لَهُ يَسْتَقْسِمُ

Shahih Bukhari 3102: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk kedalam al-Bait (Ka'bah) dan Beliau dapatkan gambar Nabi Ibrahim dan patung Maryam, maka Beliau bersabda: "Tidakkah mereka mendengar bahwa malaikat tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya ada gambar?


صحيح البخاري ٤٩٢٨: حَدَّثَنَا آدَمُ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ حَدَّثَنَا عَوْنُ بْنُ أَبِي جُحَيْفَةَ عَنْ أَبِيهِ قَالَ
لَعَنَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْوَاشِمَةَ وَالْمُسْتَوْشِمَةَ وَآكِلَ الرِّبَا وَمُوكِلَهُ وَنَهَى عَنْ ثَمَنِ الْكَلْبِ وَكَسْبِ الْبَغِيِّ وَلَعَنَ الْمُصَوِّرِينَ

Shahih Bukhari 4928: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah melaknat Al Wasyimah (wanita yang mentato) dan Al Mustausyimah (wanita yang meminta untuk ditato), orang yang memakan riba, dan orang yang memberi dari hasil riba. Dan beliau juga melarang untuk memakan hasil keuntungan dari jual anjing, dan pelacur. Kemudian beliau juga melaknat para pelukis (gambar bernyawa)."


صحيح البخاري ٥٤٩٤: حَدَّثَنَا الْحُمَيْدِيُّ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنَا الْأَعْمَشُ عَنْ مُسْلِمٍ قَالَ كُنَّا مَعَ مَسْرُوقٍ
فِي دَارِ يَسَارِ بْنِ نُمَيْرٍ فَرَأَى فِي صُفَّتِهِ تَمَاثِيلَ فَقَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ أَشَدَّ النَّاسِ عَذَابًا عِنْدَ اللَّهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ الْمُصَوِّرُونَ

Shahih Bukhari 5494: dari Muslim dia berkata; Kami bersama Masruq berada di rumah Yasar bin Numair, lantas dia melihat patung di rumahnya, lantas Masruq berkata; "Saya pernah mendengar Abdullah berkata; saya mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling keras siksaannya di sisi Allah pada hari kebangkitan adalah orang-orang yang suka menggambar."


صحيح البخاري ٥٤٩٥: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ الْمُنْذِرِ حَدَّثَنَا أَنَسُ بْنُ عِيَاضٍ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ عَنْ نَافِعٍ أَنَّ عَبْدَ اللَّهِ بْنَ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَخْبَرَهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الَّذِينَ يَصْنَعُونَ هَذِهِ الصُّوَرَ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ

Shahih Bukhari 5495: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya orang-orang yang membuat gambar-gambar ini akan disiksa di hari kebangkitan, di katakan kepadanya; "Hidupkanlah apa yang telah kamu gambar ini!."


صحيح البخاري ٥٥٠٦: حَدَّثَنَا عَيَّاشُ بْنُ الْوَلِيدِ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا سَعِيدٌ قَالَ سَمِعْتُ النَّضْرَ بْنَ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ يُحَدِّثُ
قَتَادَةَ قَالَ كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَهُمْ يَسْأَلُونَهُ وَلَا يَذْكُرُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى سُئِلَ فَقَالَ سَمِعْتُ مُحَمَّدًا صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً فِي الدُّنْيَا كُلِّفَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ

Shahih Bukhari 5506: Ibnu Abbas berkata (dari sabda nabi shallallaahu alaihi wasallam): "Barangsiapa menggambar suatu gambar di dunia, maka pada hari kebangkitan akan dibebankan baginya untuk meniupkan ruh padahal ia tidak akan mampu meniupkan ruh."


صحيح مسلم ٣٩٤٥: قَالَ مُسْلِم قَرَأْتُ عَلَى نَصْرِ بْنِ عَلِيٍّ الْجَهْضَمِيِّ عَنْ عَبْدِ الْأَعْلَى بْنِ عَبْدِ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَقَالَ إِنِّي رَجُلٌ أُصَوِّرُ هَذِهِ الصُّوَرَ فَأَفْتِنِي فِيهَا فَقَالَ لَهُ ادْنُ مِنِّي فَدَنَا مِنْهُ ثُمَّ قَالَ ادْنُ مِنِّي فَدَنَا حَتَّى وَضَعَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِهِ قَالَ أُنَبِّئُكَ بِمَا
سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ كُلُّ مُصَوِّرٍ فِي النَّارِ يَجْعَلُ لَهُ بِكُلِّ صُورَةٍ صَوَّرَهَا نَفْسًا فَتُعَذِّبُهُ فِي جَهَنَّمَ
و قَالَ إِنْ كُنْتَ لَا بُدَّ فَاعِلًا فَاصْنَعْ الشَّجَرَ وَمَا لَا نَفْسَ لَهُ فَأَقَرَّ بِهِ نَصْرُ بْنُ عَلِيٍّ

Shahih Muslim 3945: Ada seseorang yang datang kepada Ibnu Abbas dan berkata; 'Hai Abdullah, saya ini adalah orang yang suka menggambar semua gambar ini. Oleh karena itu, berilah fatwa kepada saya mengenai gambar-gambar tersebut!" Ibnu Abbas berkata kepadanya; 'Mendekatlah kepadaku! ' Orang itu pun lalu mendekat. Tetapi Ibnu Abbas tetap berkata; 'Mendekatlah lagi! ' Lalu orang itu mendekat lagi hingga Ibnu Abbas dapat meletakkan tangannya di atas kepala orang tersebut. Setelah itu, Ibnu Abbas berkata; 'Aku akan menceritakan kepadamu apa yang pernah aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, bahwasanya beliau telah bersabda: 'Setiap orang yang suka menggambar itu akan masuk neraka. Allah akan menjadikan baginya, dengan setiap gambar yang dibuat, sosok yang akan menyiksanya di neraka Jahanam kelak.' Ibnu Abbas berkata; 'Jika kamu memang harus tetap melakukannya juga, maka buatlah gambar pepohonan atau benda lain yang tak bernyawa.'


صحيح مسلم ٣٩٢٧: حَدَّثَنِي سُوَيْدُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ أَبِي حَازِمٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّهَا قَالَتْ وَاعَدَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام فِي سَاعَةٍ يَأْتِيهِ فِيهَا فَجَاءَتْ تِلْكَ السَّاعَةُ وَلَمْ يَأْتِهِ وَفِي يَدِهِ عَصًا فَأَلْقَاهَا مِنْ يَدِهِ وَقَالَ مَا يُخْلِفُ اللَّهُ وَعْدَهُ وَلَا رُسُلُهُ ثُمَّ الْتَفَتَ فَإِذَا جِرْوُ كَلْبٍ تَحْتَ سَرِيرِهِ فَقَالَ يَا عَائِشَةُ مَتَى دَخَلَ هَذَا الْكَلْبُ هَاهُنَا فَقَالَتْ وَاللَّهِ مَا دَرَيْتُ فَأَمَرَ بِهِ فَأُخْرِجَ فَجَاءَ جِبْرِيلُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاعَدْتَنِي فَجَلَسْتُ لَكَ فَلَمْ تَأْتِ فَقَالَ مَنَعَنِي الْكَلْبُ الَّذِي كَانَ فِي بَيْتِكَ إِنَّا لَا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ
حَدَّثَنَا إِسْحَقُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ الْحَنْظَلِيُّ أَخْبَرَنَا الْمَخْزُومِيُّ حَدَّثَنَا وُهَيْبٌ عَنْ أَبِي حَازِمٍ بِهَذَا الْإِسْنَادِ أَنَّ جِبْرِيلَ وَعَدَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَأْتِيَهُ فَذَكَرَ الْحَدِيثَ وَلَمْ يُطَوِّلْهُ كَتَطْوِيلِ ابْنِ أَبِي حَازِمٍ


Shahih Muslim 3927: dari 'Aisyah dia berkata; "Jibril berjanji akan datang berkunjung kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pada suatu waktu yang ditentukan. Ketika waktu itu telah tiba, ternyata Jibril belum datang. Di tangan beliau ada sebuah tongkat. Maka diletakkannya tongkat itu sambil berkata: 'Allah dan Rasul-Nya tidak menyalahi janji.' Beliau menoleh, tiba-tiba beliau melihat seekor anak anjing kecil di bawah tempat tidur. Beliau bertanya: 'Hai, 'Aisyah! Sejak kapan anak anjing itu masuk ke sana? ' 'Aisyah menjawab; 'Wallahi! Aku tidak tahu! ' Rasulullah menyuruh keluarkan anak anjing itu lalu dikeluarkan. Maka datanglah Jibril. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bertanya: 'Anda berjanji akan datang pada waktu yang telah ditentukan. Aku telah menunggu-nunggu tetapi Anda tak kunjung tiba.' Jibril menjawab; 'Aku terhalang oleh anjing dalam rumah Anda. Kami (bangsa Malaikat) tidak mau masuk ke dalam rumah yang di situ ada anjing dan gambar-gambar.'

Keterangan hadits diatas:  Ada sebagian orang berdalih gambar atau patung tidak apa kalau tidak disembah. Sedangkan dari hadits diatas tidak ada penjelasan nabi tentang hal tsb. Sama seperti hal anak anjing yang masuk kedalam rumah nabi tadi, tentu nabi tidak menyembah anak anjing :)


صحيح مسلم ٣٩٣٥: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَأَبُو كُرَيْبٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو أُسَامَةَ عَنْ هِشَامٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
قَدِمَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ سَفَرٍ وَقَدْ سَتَّرْتُ عَلَى بَابِي دُرْنُوكًا فِيهِ الْخَيْلُ ذَوَاتُ الْأَجْنِحَةِ فَأَمَرَنِي فَنَزَعْتُهُ
و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدَةُ ح و حَدَّثَنَاه أَبُو كُرَيْبٍ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَيْسَ فِي حَدِيثِ عَبْدَةَ قَدِمَ مِنْ سَفَرٍ

Shahih Muslim 3935: dari 'Aisyah ia berkata; Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam pulang dari pepergian, beliau melihat kain tirai bergambar kuda bersayap yang aku tutupkan pada pintuku. Maka beliau menyuruhku untuk mencabutnya, dan aku pun mencabutnya.


صحيح مسلم ١٦٠٩: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ يَحْيَى وَأَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَزُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ قَالَ يَحْيَى أَخْبَرَنَا وَقَالَ الْآخَرَانِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبِ بْنِ أَبِي ثَابِتٍ عَنْ أَبِي وَائِلٍ عَنْ أَبِي الْهَيَّاجِ الْأَسَدِيِّ قَالَ
قَالَ لِي عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ أَلَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ لَا تَدَعَ تِمْثَالًا إِلَّا طَمَسْتَهُ وَلَا قَبْرًا مُشْرِفًا إِلَّا سَوَّيْتَهُ
و حَدَّثَنِيهِ أَبُو بَكْرِ بْنُ خَلَّادٍ الْبَاهِلِيُّ حَدَّثَنَا يَحْيَى وَهُوَ الْقَطَّانُ حَدَّثَنَا سُفْيَانُ حَدَّثَنِي حَبِيبٌ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَقَالَ وَلَا صُورَةً إِلَّا طَمَسْتَهَا

Shahih Muslim 1609: Ali bin Abu Thalib berkata; "Maukah kamu aku utus sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutusku? Hendaklah kamu jangan meninggalkan patug-patung kecuali kamu hancurkan, dan jangan pula kamu meninggalkan kuburan kecuali kamu ratakan." Dan telah menceritakan kepadaku Abu Bakar bin Khallad Al Bahili Telah menceritakan kepada kami Yahya Al Qaththan Telah menceritakan kepada kami Sufyan telah menceritakan kepadaku Habib dengan isnad ini, dan ia mengatan, "Dan jangan pula kamu tinggalkan gambar kecuali kamu menghapusnya."


سنن أبي داوود ٣٦٢٥: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ الصَّبَّاحِ أَنَّ إِسْمَعِيلَ بْنَ عَبْدِ الْكَرِيمِ حَدَّثَهُمْ قَالَ حَدَّثَنِي إِبْرَاهِيمُ يَعْنِي ابْنَ عَقِيلٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ وَهْبِ بْنِ مُنَبِّهٍ عَنْ جَابِرٍ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ زَمَنَ الْفَتْحِ وَهُوَ بِالْبَطْحَاءِ أَنْ يَأْتِيَ الْكَعْبَةَ فَيَمْحُوَ كُلَّ صُورَةٍ فِيهَا فَلَمْ يَدْخُلْهَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى مُحِيَتْ كُلَّ صُورَةٍ فِيهَا

Abu Daud 3625: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan Umar Ibnul Khaththab radliallahu 'anhu -pada waktu pembukaan (penaklukan) kota Makkah, dan ia berada di daerah Bathha- agar datang ke Ka'bah untuk menghapus semua gambar (makhluk) yang ada di dalamnya. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak akan masuk ke dalam Ka'bah hingga semua gambar yang ada di dalamnya telah dihapus."


سنن أبي داوود ٣٦٢٦: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ صَالِحٍ حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ أَخْبَرَنِي يُونُسُ عَنْ ابْنِ شِهَابٍ عَنْ ابْنِ السَّبَّاقِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ حَدَّثَتْنِي مَيْمُونَةُ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ جِبْرِيلَ عَلَيْهِ السَّلَام كَانَ وَعَدَنِي أَنْ يَلْقَانِي اللَّيْلَةَ فَلَمْ يَلْقَنِي ثُمَّ وَقَعَ فِي نَفْسِهِ جَرْوُ كَلْبٍ تَحْتَ بِسَاطٍ لَنَا فَأَمَرَ بِهِ فَأُخْرِجَ ثُمَّ أَخَذَ بِيَدِهِ مَاءً فَنَضَحَ بِهِ مَكَانَهُ فَلَمَّا لَقِيَهُ جِبْرِيلُ عَلَيْهِ السَّلَام قَالَ إِنَّا لَا نَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةٌ فَأَصْبَحَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَمَرَ بِقَتْلِ الْكِلَابِ حَتَّى إِنَّهُ لَيَأْمُرُ بِقَتْلِ كَلْبِ الْحَائِطِ الصَّغِيرِ وَيَتْرُكُ كَلْبَ الْحَائِطِ الْكَبِيرِ

 Abu Daud 3626: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jibril Alaihis Salam pernah berjanji untuk menemuiku pada waktu malam, tetapi ia tidak datang." Kemudian beliau teringat bahwa ada anak anjing berada di bawah permadani milik kami, beliau memerintahkan (agar anjing itu dikeluarkan). Anak anjing itu lalu dikeluarkan, kemudian beliau mengambil air dengan tangannya seraya memercikkan pada bekasnya. Ketika Jibril Alaihis Salam menemui beliau, ia berkata, "Sesungguhnya kami tidak akan masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat anjing atau gambar." Setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk membunuh anjing-anjing hingga beliau juga memerintahkan untuk membunuh anjing penjaga kebun yang masih kecil, dan membiarkan anjing penjaga kebun yang sudah besar."


سنن الترمذي ١٦٧١: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ مَنِيعٍ حَدَّثَنَا رَوْحُ بْنُ عُبَادَةَ حَدَّثَنَا ابْنُ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ
نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الصُّورَةِ فِي الْبَيْتِ وَنَهَى أَنْ يُصْنَعَ ذَلِكَ
قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَلِيٍّ وَأَبِي طَلْحَةَ وَعَائِشَةَ وَأَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي أَيُّوبَ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ جَابِرٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Tirmidzi 1671: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang gambar yang ada dalam rumah, beliau juga melarang membuat lukisannya." Perawi berkata; "dan dalam bab yang sama ada riwayat dari Ali, Abu Thalhah, 'Aisyah, Abu Hurairah dan Abu Ayyub." Abu Isa berkata, "Hadits Jabir ini derajatnya hasan shahih."


سنن النسائي ٥٢٦٥: أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا عَفَّانُ قَالَ حَدَّثَنَا هَمَّامٌ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عِكْرِمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً كُلِّفَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنْ يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ

Nasa'i 5265: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa membuat suatu gambar di dunia, maka pada hari kebangkitan akan dipaksa untuk meniupkan ruh pada gambar tersebut, padahal ia tidak akan bisa."


سنن النسائي ٥٢٥٦: حَدَّثَنَا مَسْعُودُ بْنُ جُوَيْرِيَةَ قَالَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ هِشَامٍ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ عَلِيٍّ قَالَ
صَنَعْتُ طَعَامًا فَدَعَوْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَاءَ فَدَخَلَ فَرَأَى سِتْرًا فِيهِ تَصَاوِيرُ فَخَرَجَ وَقَالَ إِنَّ الْمَلَائِكَةَ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ تَصَاوِيرُ

Nasa'i 5256: dari Ali ia berkata, "Aku pernah memasak makanan, lalu aku memanggil Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Beliau kemudian datang dan masuk ke dalam rumah, saat melihat kain yang bergambar (makhluk) beliau keluar seraya bersabda: "Sesungguhnya malaikat tidak masuk ke dalam rumah yang di dalamnya terdapat gambar."


سنن النسائي ٤٢٠٧: أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ وَيَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ قَالَا حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَليِّ بْنِ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا كَلْبٌ وَلَا جُنُبٌ

Sunan Nasa'i 4207: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: "Malaikat tidak masuk rumah yang padanya terdapat gambar dan anjing serta orang yang junub."


مسند أحمد ١٤٠٦٩: حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْحَارِثِ عَنِ ابْنِ جُرَيْجٍ أَخْبَرَنِي أَبُو الزُّبَيْرِ أَنَّهُ سَمِعَ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ
يَزْعُمُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الصُّوَرِ فِي الْبَيْتِ وَنَهَى الرَّجُلَ أَنْ يَصْنَعَ ذَلِكَ وَأَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَمَرَ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ زَمَنَ الْفَتْحِ وَهُوَ بِالْبَطْحَاءِ أَنْ يَأْتِيَ الْكَعْبَةَ فَيَمْحُوَ كُلَّ صُورَةٍ فِيهَا وَلَمْ يَدْخُلْ الْبَيْتَ حَتَّى مُحِيَتْ كُلُّ صُورَةٍ فِيهِ

Musnad Ahmad 14069: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang gambar-gambar di dalam rumah. Melarang dari membuat gambar, dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan 'Umar bin Al Khatthab RA pada saat Penaklukan Makkah ketika sedang di Bathha` untuk datang ke Ka'bah lalu menghapus setiap gambar yang ada di dalamnya, dan (Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam) tidak akan masuk ka'bah sehingga setiap gambar yang ada di dalamnya terhapus.


مسند أحمد ١١١٣: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَلِيِّ بْنِ مُدْرِكٍ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نُجَيٍّ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمَلَائِكَةُ لَا تَدْخُلُ بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ وَلَا جُنُبٌ وَلَا كَلْبٌ

Musnad Ahmad 1113: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang di dalamnya terdapat gambar, orang junub dan anjing."


مسند أحمد ١٢١٧: حَدَّثَنَا عَبْد اللَّهِ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ الْقَوَارِيرِيُّ حَدَّثَنَا السَّكَنُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا الْأَشْعَثُ بْنُ سَوَّارٍ عَنِ ابْنِ أَشْوَعَ عَنْ حَنَشٍ الْكِنَانِيِّ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّهُ بَعَثَ عَامِلَ شُرْطَتِهِ فَقَالَ لَهُ أَتَدْرِي عَلَى مَا أَبْعَثُكَ عَلَى مَا بَعَثَنِي عَلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ أَنْحِتَ كُلَّ يَعْنِي صُورَةً وَأَنْ أُسَوِّيَ كُلَّ قَبْرٍ

Musnad Ahmad 1217: dari Ali Radhiallah 'anhu, bahwa dia mengutus seorang petugas keamanannya, kemudian bertanya; "Apakah kamu tahu untuk apa saya mengutusmu? yaitu sebagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah mengutusku agar aku menghancurkan semua gambar dan meratakan setiap kuburan."


مسند أحمد ٢٣٢٨١: حَدَّثَنَا الْخُزَاعِيُّ حَدَّثَنَا لَيْثٌ عَنْ نَافِعٍ عَنِ الْقَاسِمِ عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ أَصْحَابَ هَذِهِ الصُّوَرِ يُعَذَّبُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُقَالُ لَهُمْ أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ

Musnad Ahmad 23281: Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam pernah bersabda; "Sesungguhnya pemilik (penggambar) gambar ini akan disiksa pada hari kebangkitan. Dikatakan kepada mereka, 'Hidupkanlah apa yang telah kalian ciptakan."


مسند أحمد ٢٣٥٧٦: حَدَّثَنَا حَسَنٌ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ قَالَ حَدَّثَنَا بُكَيْرٌ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ
جَعَلْتُ عَلَى بَابِ بَيْتِي سِتْرًا فِيهِ تَصَاوِيرُ فَلَمَّا أَقْبَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَدْخُلَ نَظَرَ إِلَيْهِ فَهَتَكَهُ قَالَتْ فَأَخَذْتُهُ فَقَطَعْتُ مِنْهُ نُمْرُقَتَيْنِ فَكَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَرْتَفِقُهُمَا

Musnad Ahmad 23576:  dari Aisyah berkata; "Saya pernah memasang di pintu rumahku sebuah pembatas yang terdapat berbagai macam gambar. Tatkala Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam ingin masuk, beliau melihat hal itu lalu merobeknya." (Aisyah) Berkata; "Lalu saya mengambilnya dan memotong (sisanya) menjadi dua bantal yang kemudian Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam sering menggunakannya."


مسند أحمد ٣٢٢٠: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ وَمُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ قَالَا حَدَّثَنَا عَوْفٌ عَنْ سَعِيدِ بْنِ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ ابْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنِي سَعِيدُ بْنُ أَبِي الْحَسَنِ قَالَ
كُنْتُ عِنْدَ ابْنِ عَبَّاسٍ وَسَأَلَهُ رَجُلٌ فَقَالَ يَا ابْنَ عَبَّاسٍ إِنِّي رَجُلٌ إِنَّمَا مَعِيشَتِي مِنْ صَنْعَةِ يَدِي وَإِنِّي أَصْنَعُ هَذِهِ التَّصَاوِيرَ قَالَ فَإِنِّي لَا أُحَدِّثُكَ إِلَّا بِمَا سَمِعْتُ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ صَوَّرَ صُورَةً فَإِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ مُعَذِّبُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَنْفُخَ فِيهَا الرُّوحَ وَلَيْسَ بِنَافِخٍ فِيهَا أَبَدًا قَالَ فَرَبَا لَهَا الرَّجُلُ رَبْوَةً شَدِيدَةً فَاصْفَرَّ وَجْهُهُ فَقَالَ لَهُ ابْنُ عَبَّاسٍ وَيْحَكَ إِنْ أَبَيْتَ إِلَّا أَنْ تَصْنَعَ فَعَلَيْكَ بِهَذَا الشَّجَرِ وَكُلِّ شَيْءٍ لَيْسَ فِيهِ رُوحٌ

Musnad Ahmad 3220: seorang laki-laki bertanya kepada Ibnu Abbas; Wahai Ibnu Abbas, sesungguhnya aku seorang laki-laki, penghasilanku dari hasil karya tanganku. Dan aku yang menggambar lukisan-lukisan ini. Ibnu Abbas menjawab; Sesungguhnya aku tidak mengatakan kepadamu kecuali apa yang aku dengar dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Barang siapa yang menggambar suatu gambar, sesungguhnya pada hari kebangkitan Allah Azza wa Jalla akan mengadzabnya supaya ia meniupkan ruh sementara ia tidak akan bisa memberinya ruh selamanya." Ia berkata; Maka laki-laki itu tiba-tiba terserang penyakit asma, sementara wajahnya menguning. Kemudian Ibnu Abbas berkata kepadanya; Celaka engkau, jika engkau enggan, maka gambarlah pohon ini dan segala sesuatu yang tidak memiliki ruh.


مسند أحمد ٧٥٤١: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُمَرَ حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي ذِئْبٍ حَدَّثَنِي رَجُلٌ مِنْ قُرَيْشٍ عَنْ أَبِيهِ
أَنَّهُ كَانَ مَعَ أَبِي هُرَيْرَةَ فَرَأَى أَبُو هُرَيْرَةَ فَرَسًا مِنْ رِقَاعٍ فِي يَدِ جَارِيَةٍ فَقَالَ أَلَا تَرَى هَذَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّمَا يَعْمَلُ هَذَا مَنْ لَا خَلَاقَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةَ

Musnad Ahmad 7541: Abu Hurairah melihat gambar seekor kuda pada selembar kertas di tangan seorang budak perempuan, maka Abu Hurairah berkata; "apakah kamu tidak tahu tentang hal ini? Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam telah bersabda: "Hanyasanya orang yang melakukan ini adalah orang yang tidak akan mendapatkan bagian pada hari kebangkitan."


مسند أحمد ٢٣١١٨: حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ هِشَامٍ قَالَ أَبِي وَوَكِيعٌ حَدَّثَنَا هِشَامٌ الْمَعْنَى قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ عَائِشَةَ
أَنَّ أُمَّ حَبِيبَةَ وَأُمَّ سَلَمَةَ ذَكَرَتَا كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِالْحَبَشَةِ فِيهَا تَصَاوِيرُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ أُولَئِكَ إِذَا كَانَ فِيهِمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فَمَاتَ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا وَصَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّوَرَ أُولَئِكَ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
قَالَ أَبِي قَالَ وَكِيعٌ إِنَّهُمْ تَذَاكَرُوا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي مَرَضِهِ فَذَكَرَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيبَةَ كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا فِي أَرْضِ الْحَبَشَةِ

HR Imam Ahmad 23118: dari Aisyah berkata; "Bahwasanya Ummu Habibah dan Ummu Salamah bercerita tentang sebuah tempat badah yang mereka lihat di Habasyah yang di dalamnya terdapat berbagai macam gambar." Serta merta Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Mereka itulah jika ada orang shalih yang hidup bersama mereka kemudian ia meninggal, mereka membangun rumah ibadah di atas kuburnya dan menggambar berbagai macam gambar (gambar orang sholih) dalam tempat itu, itulah sejelek-jelek makhluk di sisi Allah Azzawajalla pada hari kebangkitan"


مسند أحمد ١٥٧٥٤: و قَالَ عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا مَعْمَرٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُتْبَةَ أَنَّهُ سَمِعَ ابْنَ عَبَّاسٍ يَقُولُ سَمِعْتُ أَبَا طَلْحَةَ يَقُولُ
سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا تَدْخُلُ الْمَلَائِكَةُ بَيْتًا فِيهِ كَلْبٌ وَلَا صُورَةُ تَمَاثِيلَ

Musnad Ahmad 15754: Rasulullahi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Malaikat tidak akan masuk rumah yang terdapat anjing dan gambar."



Sebagai referensi tambahan, hal ini juga tertera di kitab umat nasrani yang mereka tidak sadar bahwa membuat patung/gambar juga dilarang. Tercantum dalam kitab perjanjian lama (Taurat) yaitu ayat2 yang turun sebelum nabi isa (yesus) dilahirkan

Ulangan 27:15    Terkutuklah orang yang membuat patung pahatan atau patung tuangan, suatu kekejian bagi TUHAN, buatan tangan seorang tukang, dan yang mendirikannya dengan tersembunyi. Dan seluruh bangsa itu haruslah menjawab: Amin!

Kel. 20:4    Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi.


Jumat, 10 Mei 2013

Mengapa babi di haramkan oleh yahudi dan islam ?

Alqur'an srh Al-baqarah: 173 Allah menyatakan bahwa daging babi diharamkan
Bahkan seorang pendeta amerika ternama, Joel Osteen mengemukakan alasan ilmiah mengapa babi dilarang dikonsumsi, berikut ini tayangan videonya



6 FAKTA MENGAPA BABI TAK LAYAK DIKONSUMSI 
 
1. Apakah anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? Ya,
karena mereka tidak memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya.
Bagi orang yang beranggapan kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.

2. Konsumen daging babi sering mengeluhkan bau pesing pada daging babi (menurut penelitian ilmiah, hal tersebut disebabkan karena praeputium babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke daging).

3. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia melahap semua makanan yang ada di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa.

4. Kadang ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

5. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi.
Cacing berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan mengeluarkan telurnya melalui BAB
(buang air besar).

6. Daging babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India).
Sementara di negara negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000.
Itulah Beberapa alasan Kenapa Allah S.W.T melarang kita Memakan daging Babi.
Subhanallah

Selasa, 07 Mei 2013

Sedekah harus berat hati, jangan ikhlas

semakin berat hati dalam bersedekah semakin baik
... sangat berat melepas sesuatu yg dicintainya, atas nama Allah

“Kalian sekali-kali tidak sampai kepada kebaikan (yang sempurna), sebelum kalian menginfakkan  apa yang kalian cintai. Apa saja yang kalian infakkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.”
(Ali Imran: 92)

biasanya sedekah "ikhlas" karena jumlahnya bukan jumlah yang kita cintai
=======================================


Keajaiban Sedekah adalah tentang balasan, inilah hukum kausalitas dari-nya dan janji tertulis dari-nya. karena orang atheis sekalipun yang bersedekah, yang maha membalas pasti akan membalas. Ini adalah hukum kausalitas (law of causality) dari-nya yang universal, dan berlaku bagi siapapun. Yang dimaksud balasan disini adalah balasan jangka pendek dan balasan jangka panjang. Balasan jangka pendek adalah balasan di dunia yang diberikan kepada siapapun yang bersedekah tanpa pandang bulu!  balasan itu dapat berupa : kemudahan urusan, kesehatan, keselamatan, keuangan.
Dan apabila sedekah kita dilandasi iman dan ikhlas maka kita akan memperoleh bonus yaitu balasan jangka panjang (akhirat) yaitu : ridha, pahala dan surga-Nya.

Keajaiban Sedekah : kesulitan bisa dibeli dengan sedekah
Apapun masalah yang kita hadapi, sesulit dan serumit apapun itu janganlah berputus asa. Berdoalah, mintalah kepada Nya jalan keluar. Dan yakinlah Yang Maha Memberi pasti akan memberikan kita jalan keluar terbaik. Disamping berdoa kita juga harus beramal. Beramal disini adalah berbagi atau sedekah. Nabi SAW sendiri yang bersabda : "Belilah semua kesulitanmu dengan sedekah", artinya semua permasalahan bisa disolusiin dengan Sedekah. Ini adalah berniaga kepada-Nya dan ini adalah Keajaiban Sedekah.
Jadi, seluruh masalah bisa kita beli dengan Sedekah : Melunasi hutang, Menolak Bala Menyembuhkan Penyakit, Mencari Jodoh, Mengatasi Kebangkrutan,Ingin punya anak dll.

Keajaiban Sedekah : Bala tidak pernah mendahului sedekah
Ada suatu kisah di jaman nabi, Beliau diberitahu oleh Malaikat bahwa si Fulan akan meninggal esok harinya karena digigit ular. Keesokan harinya, ternyata orang tersebut masih sehat dan terus bekerja sampai hari tuanya. Nabi pun terkejut dan bertanya kepada Malaikat tentang apa yang terjadi. Malaikat kemudian menjelaskan bahwa orang tersebut seharusnya ditakdirkan meninggal karena digigit ular pada hari esok tersebut, tetapi pada malam harinya orang tersebut menyedekahkan sebagian hartanya sehingga karena sedekahnya tadi, Ia terhindar dari bala gigitan ular.
Begitulah Keajaiban Sedekah, takdir pun dapat diubah dan maut pun dapat dicegah. Jadi, Bersedekahlah sesering mungkin dan jangan menunda bersedekah karena Bala tidak pernah mendahului Sedekah.

Keajaiban Sedekah : Pancinglah rezeki dengan sedekah
Sebuah hadits berbunyi : Turunkanlah (datangkanlah) rejekimu dengan bersedekah (HR. Baihaqi)
Dalam Al Quran pun ditegaskan : "Sesiapa yang disempitkan rezekinya (miskin) hendaklah menafkahkan sebagian rezekinya (sedekah)". (QS. 65:7).
Jadi, sedekah adalah amalan orang-orang kaya. Orang dalam keadaan miskin pun dianjurkan untuk bersedekah. Karena harta yang disedekahkan tidak akan pernah berkurang, justru semakin bertambah dan terus bertambah. Tidak ada ceritanya ahli sedekah malah tambah miskin dan kekurangan. Bagaimanapun, Yang Maha Kaya dan Maha Membalas akan membalas sedekah kita dengan balasan yang berlipat-lipat dan tidak pernah kita sangka-sangka.

Keajaiban Sedekah : Obatilah penyakit dengan sedekah
Jika ada orang-orang di sekitar kita atau bahkan kita sendiri yang sedang sakit, dan sudah bosan berobat kesana kemari tapi tidak juga kunjung sembuh. Maka cobalah berdoa kepada-Nya dengan penuh harap untuk diberi kesembuhan, dan cobalah belilah penyakit anda dengan Sedekah. Bersedekahlah minimal 10% dari beaya berobat ke Dokter. Dengan Izin-Nya, akan terjadi keajaiban dan kita akan sembuh dalam waktu yang jauh lebih cepat dari orang rata-rata. Yah, jika kita yakin maka bagi-Nya tidak ada yang tidak mungkin. Nah, mengacu pada uraian diatas dan dalil lainnya, maka berikut adalah Keajaiban Sedekah : Melipatgandakan rezeki, memudahkan urusan, memudahkan jodoh, memudahkan keturunan, memelihara kesehatan, memanjangkan umur, menolak bala.

Keajaiban Sedekah : Mengajaibkan hasil
Keajaiban Sedekah adalah janji dari Tuhan Yang Maha Membalas dan Tuhan Yang Maha Menepati janji. Sejatinya tidaklah pantas bagi kita untuk itung-itungan dengan Tuhan. Karena begitu banyak nikmat-Nya yang tercurah kepada kita dan jika kita menghitung nikmat-Nya niscaya tidak akan sanggup menghitungnya. Perhatikan berapa rupiah yang harus kita bayar tiap bulan untuk membayar udara yang kita hirup setiap  detiknya, berapa rupiah yang harus kita siapkan untuk membayar semua fasilitas dari tuhan seperti : mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, lidah untuk mengecap dan lain sebagainya. Jika kita menghitung-hitungnya maka kita akan tahu betapa Maha kaya dan  Maha besar Tuhan, sehingga kita akan malu betapa sedikit sedekah kita.

Jelas bahwa balasan sedekah kita adalah minimal sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, inilah janji dari Tuhan Yang Maha Kaya dan Maha Membalas. Bahkan hanya dengan niat bersedekah saja, kita sudah mendapat pahala dan kalau kita melaksanakan niat tersebut maka pahala kita akan menjadi berlipat-lipat. Begitu juga dengan perbuatan buruk, jika hanya niat maka belum dihitung dosa dan jika niat tersebut dilakukan maka akan diganjar seimbang dengan kejahatannya. Begitulah jika Yang maha Kaya sudah berkehendak.

Jika kita cermati lebih jauh tentang balasan sedekah ini, Yang Maha kaya sebenarnya tidak butuh dengan sedekah kita. Toh, kita bersedekah ataupun tidak bersedekah tidak ada pengaruhnya sama sekali pada-Nya. Kekayaannya tidak akan berkurang sedikitpun. Justru dengan bersedekah manfaatnya akan kembali pada diri kita. Uang akan semakin bertambah jika disedekahkan, kesehatan dan kemudahan akan selalu menyertai kita. Jadi, intinya sedekah akan kembali kepada kita. Bukan Dia yang butuh sedekah tapi sejatinya kitalah yang butuh bersedekah.

Berikut ini adalah salah satu contoh balasan Allah... golongan miskin yang mengeluarkan harta untuk berkurban kambing, Allah menggantinya berlipat2 

Rabu, 01 Mei 2013

Ibadah wanita yang tidak ternilai

Tersebut dalam riwayat dari Abu Hurairah Ra, katanya, suatu hari Rasulullah S.A.W menjenguk putrinya, Fatimah. Sampai di rumahnya, Rasulullah melihat putrinya sedang menggiling tepung sambil menangis.

Rasulullah bertanya:”Kenapa menangis, Fatimah. Mudah mudahan Allah tidak membuat matamu menangis lagi”.

Fatimah menjawab:” Bapak, aku menangis hanya karena batu penggiling ini, dan lagi aku hanya menangisi kesibukanku dirumah yang datang silih berganti”. Rasulullah kemudian mengambil tempat duduk disisinya.

Fatimah berkata: ”Bapak demi kemulyaanmu, mintakanlah kepada Ali supaya membelikan seorang budak untuk membantu pekerjaan-pekerjaanku membuat tepung dan menyelesaikan pekerjaan rumah”.

Manakala Rasulullah S.A.W selesai mendengar perkataan putrinya, beliau bangkit dari duduknya dan berjalan menuju tempat penggilingan. Beliau memungut segenggam biji-bijian gandum dimasukkan kepenggilingan. Dan membaca “BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIMI” Maka berputarlah alat penggilingan itu karena izin Allah. Beliau terus memasukkan biji-bijian itu sementara alat penggiling terus berputar dengan sendirinya, seraya memuji Allah dengan bahasa yang tidak dipahami manusia. Hal itu terus berjalan hingga biji-bijian itu habis.

Rasululah S.A.W bersabda kepada alat penggilingan itu: ”Berhentilah dengan ijin Allah”. Seketika alat itu berhenti. Ia berkata seraya mengutip ayat Al-Qur’an: ”Hai orang orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka, Yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, keras yang tidak pernah mendurhakai Allah terhadap yang diperintahkanNYA, dan mereka selalu mengerjakan segala apa yang diperintah”. (Qs At Tahrim 6) Merasa takut jika menjadi batu kelak akan masuk neraka, demikian tiba tiba batu itu berbicara dengan ijin Allah. Ia berbicara menggunakan bahasa Arab yang fasih. Selanjutnya batu itu Berkata:”Wahai Rasulullah, demi dzat yang mengutusmu dengan hak menjadi Nabi dan rasul, seandainya engkau perintahkan aku untuk menggiling biji-bijian yang ada diseluruh jagat Timur dan Barat, niscaya akan kugiling seluruhnya’. Dan aku mendengar pula bahwa Nabi S.A.W bersabda: ”Hai batu, bergembiralah kamu sesungguhnya kamu termasuk batu yang kelak di gunakan untuk membangun gedung Fatimah di surga”. Seketika itu batu penggiling itu sangat bahagia dan berhenti.

Nabi S.A.W bersabda kepada putrinya, Fatimah : ”Kalau Allah berkehendak, hai Fatimah, niscaya batu penggiling itu akan bergerak dengan sendirinya untukmu. Tetapi Allah berkehendak mencatat kebaikan-kebaikan untuk dirimu dan menghapus keburukan-keburukanmu serta mengangkat derajatmu.

Hai Fatimah mana saja seoarang istri yang membuatkan tepung untuk suaminya dan anak anaknya, kecuali Allah mencatat baginya memperoleh kebaikkan dari setiap butir biji yang tergiling, Dan menghapus keburukkannya serta meninggikan derajatnya.

Hai Fatimah mana saja istri yang berkeringat di sisi alat penggilingannya karena membuatkan bahan makanan untuk suaminya, kecuali Allah akan memisahkan atas dirinya dan neraka sejauh tujuh hasta.

Hai Fatimah mana saja seorang istri yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci baju mereka, kecuali Allah akan mencatat baginya memperoleh pahala seperti pahalanya orang yang memberikan makan kepada seribu orang yang sedang kelaparan dan seperti pahalanya orang yang memberikan pakaian kepada seribu orang yang sedang telanjang.

Hai Fatimah mana saja istri yang menghalangi keperluan tetangganya,niscaya Allah menghalangi dia dari minum air dari telaga Kautsar pada hari kiamat.

Hai Fatimah tetapi yang lebih utama dari pada itu semua adalah keridhoan suami terhadap istrinya. Sekiranya suamimu tidak meridhoimu, tentu aku tidak akan mendoakan dirimu”. “Bukankah engkau mengerti, hai Fatimah, bahwa keridhoan suami itu menjadikan sebagian dari keridhoan Allah, dan kebencian suami merupakan bagian dari kebencian Allah.

Hai Fatimah, manakala seorang istri sedang mengandung, maka para malaikat memohonkan ampunan untuknya, dan setiap hari dirinya dicatat memperoleh seribu kebajikan dn seribu keburukannya di hapus. Apabila telah mencapai rasa sakit (menjelang melahirkan)maka Allah mencatat baginya memperoleh pahala seperti pahalanya orang orang yang berjihad di jalan Allah. Apabila telah melahirkan dirinya terbebas dari segala dosa seperti keadaannya di hari setelah dilahirkannya oleh ibunya”.

“Hai Fatimah, mana saja istri yang melayani suaminya dengan niat yang benar, kecuali dirinya

“Mana saja seorang istri yang melayani suaminya sepanjang hari dan malam, di sertai hati baik, niat yang ikhlas dan niat yang benar, kecuali Allah akan mengampuni semua dosa-dosanya. Pada hari kiamat kelak dirinya akan di beri pakaian berwarna hijau, dan dicatatkan untuknya pada setiap rambut yang ada di tubuhya dengan seribu kebajikan, dan Allah memberi pahala untuknya sebanyak orang yang pergi haji dan umrah”.

“Wahai Fatimah mana saja seorang istri yang tersenyum manis di muka suaminya, kecuali Allah akan memperhatikannya dengan penuh mendapat rahmat.

Hai Fatimah, mana saja seorang istri yang menyediakan tidur bersama suaminya dengan sepenuh hati, kecuali ada seruan yang di tujukan kepadanya dari balik langit: Hai perempuan menghadaplah dengan membawa amalmu, sesungguhnya Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang lalu dan yang datang”.

“Wahai Fatimah, mana saja seorang istri yang meminyaki rambut suaminya demikian juga jenggotnya memangkas kumisnya dan memotong kuku-kukunya, Kecuali Allah kelak memberi minum padanya dari “RAHIQIM MAKHTUM”(tuak yang tersegel) dan dari sungai yang terdapat di sorga, bahkan Allah akan meringankan beban sakaratul maut, kelak dirinya akan menjumpai kuburnya bagai taman surga. Allah mencatatnya terbebas dari neraka dan mudah melewati shirath(titian)”.
terbebas dari dosa-dosanya bagaikan pada hari dirinya dilahirkan ibunya. Ia keluar dari dunia (yakni mati) kecuali tanpa membawa dosa, ia menjumpai kuburnya sebagai pertamanan sorga, Allah memberinya pahala seperti pahala seribu orang yang naik haji dan berumrah, dengan seribu malaikat memohonkan ampun padanya sampai hari kiamat”.

Agama jangan dijadikan objek bercanda

RINGAN TAPI KETERLALUAN "YA OLOH, YA AWOH, ASTAPILOH"

 Di zaman Rasulullah, ada kisah orang Yahudi yang mengolok-olok syiar Islam. Kisah itu tercantum dalam Al-Qur’an di surat Al-Baqarah ayat 104. Allah berfirman,

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu katakan (kepada Muhammad): “Raa’ina”, tetapi katakanlah: “Unzhurna”, dan “dengarlah”. Dan bagi orang-orang yang kafir siksaan yang pedih.” (QS 2:104)

Ceritanya, orang-orang beriman biasa memanggil Rasulullah dengan “Raa’ina” yang artinya “perhatikanlah kami.” Panggilan ini terdengar oleh orang-orang Yahudi yang kemudian mempelintir kata itu dengan sebutan “Ru’uunah.” Arti dari ru’uunah sendiri adalah kebodohan yang sangat. Hal itu ditujukan sebagai ejekan kepada Rasulullah saw. Akhirnya Allah swt menurunkan ayat ini dan menyuruh orang beriman mengganti panggilan kepada Rasulullah dengan “Unzhurnaa” yang artinya sama, “perhatikanlah kami.”

Selasa, 30 April 2013

APA YANG TERJADI PADA AKUN FACEBOOK KITA SELEPAS KITA MENINGGAL DUNIA ?

Mari kita renungkan вєяѕαмα..

Jika suatu hari nanti kita mati..
Jika akun facebook ini hanya kita yang tau password-nya..
Hanya kita yang bisa akses..
Dan selepas kita meninggal apa yang terjadi pada akun FB ќiτά..?
Mungkin ada yang αкαη post "Selamat Jalan" di wall ќiτά..
Mungkin ada yang selalu menjenguk wall ќiτά sebagai obat rindu..
Tetapi sadarkah ќiτά..?
Jika ada foto2 seksi dan narsis ќiτά (biasanya wanita) mungkin kata2 jorok, kata2 yang mengumpat, kata2 yg menyakiti hati org lain atau kebohongan2 yg kita buat..
Akan terus membuat kita tersiksa di alam kubur..

Naudzubillah..

Para lelaki dan wanita terus menerus melihat..
Dan kadang ada foto seksi & narsis gila kita yang di tag-kan ke teman-teman ќiτά walaupun sudah bertahun-tahun kita mati..
Foto seksi dan narsis itu terus ada đαη..
SAHAM DOSA PUN TERUS MENINGKAT LAYAKNYA DOSA MLM DAN KITA "NIKMATI" DI ALAM KUBUR.. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِـ

NB:
Bersihkan akun mulai sekarang..đαη jangan rahasiakan password seorang diri!

di sebuah akhir masa kejayaan islam di awal thn 1900

 
kenangan manis ketika islam masih menguasai eropa (khilafah Utsmaniyah)
sampai istri kaisar austria harus menggunakan pakaian muslimah ketika berkunjung.
Kalau sekarang sudah terbalik
  Gambar ini memperlihatkan Kaisar Austria. Di sampingnya ada puteri dan permaisurinya memakai niqab (cadar)dengan sempurna. Karena dia seorang ratu, tak layak dipertontonkan wajahnya di hadapan para rakyatnya. Ini mengikuti kebiasaan kaum muslimah karena waktu itu kaum muslimin mendominasi dunia di zaman khilafah Utsmaniyah. Sehingga kebiasaan mereka menjadi trend di dunia.

Adapun skrg, dunia didominasi oleh kaum yg wanitanya suka telanjang, lalu kaum muslimin menjadikan kebiasaan itu sebagai trend, inna lillahi wa inna ilaihi raaji’un
lihat film dokumenternya dibawah ini
 

Berpakaian Tapi Telanjang (Tabarruj).



Pertanyaan:
Apakah makna sabda Rasulullah sholallahu alaihi wasallam : “Berpakaian Tapi Telanjang (Tabarruj)."


Jawaban:

Oleh Syaikh Ibnu Utsaimin
Adapun makna sabda Rasulullah :“Berpakaian tapi telanjang,” yakni wanita-wanita tersebut memakai pakaian, akan tetapi pakaian mereka tidak tertutup rapat (menutup seluruh tubuhnya atau auratnya).
Para ulama berpendapat bahwa di antara yang termasuk berpakaian tapi telanjang, yaitu pakian tipis, sehingga terlihat kulit yang terbungkus di belakangnya, sehingga secara lahiriyah pemakainya terlihat berpakaian, tetapi pada hakikatnya telanjang. Juga termasuk pakaian transparan, yaitu pakaian yang tebal, tetapi pendek (mini), pakaian yang ketat sehingga menempel pada kulit dan memperlihatkan lekuk tubuh pemakainya, sehingga seakan-akan tidak berpakaian. Semua pakaian tersebut termasuk jenis pakaian telanjang. Makna tersebut, jika yang dimaksud adalah pakaian transparan dalam pengertian inderawi.

Sedangkan jika yang dimaksud adalah pakaian transparan dalam pengertian maknawi, maka yang dimaksud dengan pakai-an adalah memelihara kesucian diri dan rasa malu. Kemudian yang dimaksud dengan telanjang adalah menganggap sepele perbuatan dosa dan memperlihatkan aib kepada orang lain. Dengan demikian dilihat dari satu sisi wanita-wanita tersebut berpakaian, tetapi dilihat dari sisi lain mereka telanjang.

Rujukan:
Majmu’ Durus Fatawa al-Haram al-Makki, Juz 3, hal. 219. Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 3, penerbit Darul Haq.

siapa yg sangka kalau ternyata buddha adalah nabi yg selama ini kita kenal dengan nama nabi Dzulkifli, yg juga membawa risalah keesaan Tuhan

Di kitab Injil (perjanjian lama) nabi dzulkifli disebut nabi Ezekiel [Ezekiel 1:3] 

Alhamdulillah, ternyata Sidharta Buddha Gautama adalah seorang muslim, mari kita telaah bukti-buktinya:
1. Menurut Abu’l Kalam Azad (seorang Urdu scholar), Sang Buddha (Buddha Shakyamuni) yang dikenal sebagai guru suci bagi umat Buddha tidak lain adalah Nabi Zulkifli as, yg dalam Al-Quran disebut sebagai Nabi yg mempunyai tingkat kesabaran yang tinggi, dan sangat baik. Dalam bahasa Arab Zulkifli sendiri berarti “orang yg berasal dari Kifl”. Sedangkan Kifl itu sendiri, masih menurut Kalam Azad, merupakan nama Arab untuk Kapila (singkatan dari Kapilavastu).
2. Buddha Maitreya yang dikenal dalam agama Buddha sebagai “Buddha yang akan datang” menurut beberapa analisa tidak lain adalah Nabi Muhammad saw. Dalam kitab Chakkavatti Sinhnad Suttanta D. III, 76 bisa ditemui: “There will arise in the world a Buddha named Maitreya (the benevolent one) a holy one, a supreme one, an enlightened one, endowed with wisdom in conduct, auspicious, knowing the universe“.

SIAPAKAH NABI ZULKIFLI? 
Zulkifli bermaksud sanggup menjalankan amanah raja. Menurut cerita, raja di negeri itu sudah lanjut usia dan ingin mengundurkan diri daripada menjadi pemerintah, tetapi beliau tidak mempunyai anak.
Justeru, raja itu berkata di khalayak ramai:”Wahai rakyatku! Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada waktu malam. Selain itu, sentiasa bersabar ketika menghadapi urusan, maka akan aku serahkan kerajaan ini kepadanya.”
Tiada seorang pun menyahut tawaran raja itu. Sekali lagi raja berkata:”Siapakah antara kamu yang sanggup berpuasa pada waktu siang dan beribadah pada malamnya serta sanggup bersabar?”
Sejurus itu, Basyar dengan suara yang lantang menyatakan kesanggupannya. Dengan keberanian dan kesanggupan Basyar melaksanakan amanah itu beliau diberi gelaran Zulkifli.
Baginda juga adalah nabi yang cukup sabar seperti firman Allah, bermaksud: 
“Ismail, Idris dan Zulkifli adalah orang yang sabar dan Kami beri rahmat kepada semua karena mereka orang yang suka bersabar.”


SIAPAKAH SIDDHARTHA GAUTAMA? 
Pada akhir abad ketujuh S.M. (tahun 623 S.M.), lahirlah seorang yang bernama Siddhartha Gautama di bandar Kapilavastu/Kapilavathu (Kapil, lidah Arab menyebut Kafil @ Kafli). Siddhartha Gautama merupakan putera kepada Raja Suddhodana dan Permaisuri Maha Maya. Raja Suddhodana dari keturunan suku kaum Sakyas, dari keluarga kesastrian dan memerintah Sakyas berdekatan negeri Nepal. Manakala Permaisuri Maha Maya pula adalah puteri kepada Raja Anjana yang memerintah kaum Koliya di bandar Devadaha.
Sebelum kelahiran Buddha: Permaisuri bermimpi dibawa oleh 4 orang dewa ke sebuah gunung yang tinggi. Kemudian, permaisuri melihat seekor gajah putih yang cantik. Pada belalai gajah itu terdapat sekuntum bunga teratai. Gajah mengelilinginya 3 kali sebelum masuk ke dalam perut permaisuri.

MAKSUD ISTILAH BUDDHA 
Dalam agama Buddha, perkataan Buddha bermaksud ‘seorang yang bijaksana’ atau ‘dia yang mendapat petunjuk’. Kadang kala istilah ini digunakan dengan maksud ‘nabi’. Gautama Buddha pernah menceritakan kedatangan seorang Antim Buddha. Perkataan Antim bermaksud ‘yang terakhir’ dan Antim Buddha bermaksud ‘nabi yang terakhir’ (Antim terakhir yang dimaksudkan ialah Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir). Pada saat kematian Gautama Buddha, beliau memberitahu perkara ini kepada pengikut setianya bernama Ananda.
Makna “Nabi” dalam bahasa Arab (berasal dari kata naba yang berarti “dari tempat yang tinggi”; karena itu orang ‘yang di tempat tinggi’ dapat melihat tempat yang jauh). Nabi dalam bahasa Arab sinonim dengan kata Buddha sebagaimana yang difahami oleh para penganut Buddha. Sinonimnya pengertian ini dapat diringkaskan sebagai “Seorang yang diberi petunjuk oleh Tuhan sehingga mendapat kebijaksanaan yang tinggi menggunung”.

RINGKASAN KISAH SIDDARTHA GAUTAMA 
Kelahiran Bodhisatta (Bodhisattva, bakal Buddha atau bakal mencapai Pencerahan) pada tanggal 623 S.M. pada bulan purnama Vesak. Selepas sahaja Bodhisatta dilahirkan, Permaisuri Maha Maya mangkat selepas tujuh hari melahirkan anak.
Pada hari kelahiran Bodhisatta telah disadari secara ghaib oleh seorang tua yang sedang bertapa di kaki gunung Himalaya yang digelar Asita Bijaksana (nama asalnya Kala Devala). Asita bergegas ke istana pada keesokannya untuk melihat dan menilik putera Raja Suddhodana.
Asita mendapati terdapat 32 tanda utama dan 80 tanda kecil menunjukkan Bodhisatta bakal menjadi Manusia Agung dan Guru Agung kepada manusia dan dewa-dewa (i.e. Jin dan Malaikat, kelemahan umat Hindu dan Buddha ialah tidak dapat bedakan antara Jin dan Malaikat yang keduanya dipanggil DEWA-DEWA).
Asita menangis karena sedih tidak sempat mendengar ucapan dan pengajaran Buddha di masa akan datang, beliau kemudian berlutut tunduk hormat kepada bayi Bodhisatta.
Kenyataan terakhir Asita ialah Bodhisatta hanya akan menjadi salah satu dari dua yaitu sekiranya ia kekal membesar dalam istana dia akan menjadi Maharaja Agung manakala kalau dia berjaya lari dari istana maka dia akan menjadi Mahaguru Agung.
Upacara menamakan putera raja diadakan pada hari kelima selepas Boddhisatta dilahirkan. Pada akhir majlis itu, 108 orang bijaksana memutuskan nama yang sesuai untuk putera raja iaitu SIDDHARTHA GAUTAMA yang membawa maksud ‘Cita-Cita Terkabul’.
Siddhartha kemudian membesar di istana dan belajar kepada seorang guru istana bernama Sirva Mitra. Beliau menjadi pelajar yang luar biasa pintar dan mahir dengan ilmu ketenteraan. Yang menjadi keheranan kepada orang disekeliling dan gurunya ialah sifat Siddharta yang sensitif terhadap penganiayaan hingga tidak ada seorang pun yang beliau lihat menganiaya binatang kecuali mencegahnya serta merta.
Malah beliau sangat bersedih melihat para petani berkerja keras membajak tanah dibawah terik matahari menyebabkannya lari ketempat lain ke sebuah pohon (Tiin-Bodhi) dan duduk di sana secara bertafakur (samadhi) untuk membuang stress.

PERSAMAAN NABI ZULKIFLI DENGAN SIDDARTHA GAUTAMA 
Maka berbalik kepada maudhu’ perbahasan, benarkah Buddha itu disebut dalam Al-Qur’an? Sebenarnya tidak ada kata-kata “Buddha” dalam Al-Qur’an, namun menurut Dr. Alexander Berzin bahawa terdapat catatan para sejarawan dan peneliti yang mengaitkan beberapa ayat Al-Qur’an dengan Sang Buddha, yaitu pada maksud ayat;
“Demi (buah) Tin (fig) dan (buah) Zaitun, dan demi bukit Sinai, dan demi kota (Mekah) ini yang aman, sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka), kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya. Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu? Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”(At-Tin 95 : 1)
Beliau menjelaskan bahwa buah Zaitun melambangkan Jerusalem, Isa a.s. (Jesus, Kristian). Bukit Sinai melambangkan Musa a.s. dan Yahudi. Kota Mekah pula menunjukkan Islam dan Muhammad SAW. Manakala pohon Tin (fig) pula melambangkan apa?
Tin (fig) = Pohon Bodhi
Pohon Bodhi adalah tempat Buddha mencapai Pencerahan Sempurna. Al-Qasimi di dalam tafsirnya berpendapat bahawa sumpah Allah SWT dengan buah tin yang dimaksud ialah pohon Bodhi. Prof. Hamidullah juga berpendapat sama dengan al-Qasimi bahawa perumpamaan pohon (buah) tin (fig) di dalam Al-Qur’an ini menunjukkan Buddha itu sendiri, maka dari sinilah mengapa sebahagian ilmuan Islam meyakini bahawa Buddha telah diakui sebagai nabi di dalam agama Islam.
Manakala Hamid Abdul Qadir, seorang sejarawan abad ke-20 mengatakan dalam bukunya Buddha Yang Agung: Riwayat dan Ajarannya (Arab: Budha al-Akbar Hayatuh wa Falsaftuh), menjelaskan bahawa Buddha adalah nabi Dhul-Kifl, yang bererti “ia yang berasal dari Kifl”. Nabi Dhul-Kifl @ Zulkifli disebutkan 2 kali dalam Al-Qur’an:
“Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar.” (Al-Anbiya’ 21: 85).
“Dan ingatlah akan Ismail, Ilyasa, dan Dzulkifli (Dhul Kifl). Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.” (Shad 38 : 48).

KESIMPULAN 
“Kifl” adalah terjemahan Arab dari Kapilavastu (Kapil), tempat kelahiran Bodhisattva (Buddha). Hal ini juga yang mungkin menyebabkan Mawlana Abul Azad seorang ahli teologi Muslim abad ke-20 turut menekankan bahawa Dhul-Kifl dalam Al-Qur’an boleh jadi adalah Buddha.
Dalam sejarah Islam, Nabi Zulkifli a.s. adalah antara nabi yang mempunyai cerita yang paling sedikit dibicarakan. Hal ini mungkin menjadi faktor kepada sebahagian ulama’ menyamakan watak Dzul-Kifli dalam Al-Qur’an dengan Buddha yang secara kebetulan banyak persamaan sekiranya disuaikan.
Yang menarik perhatian saya ialah mengenai surah at-tin (the fig). Allah berfirman mengenai pokok/buah tin, pokok/buah zaitun, bukit sinai dan kota mekah. Mekah dikaitkan dgn Nabi Muhammad s.a.w., Bukit Sinai dengan Nabi Musa, zaitun dengan Nabi Isa a.s., dan siapa pula dikaitkan dengan buah atau pokok tin?
Dikatakan dalam sejarah bahawa Gautama Buddha duduk bawah pokok tin. Kalau ikut istilah islam, dia dapat wahyu masa duduk bawah pokok tersebut. Ikut tulisan orang Buddhist, dia dapat ilham masa duduk bawah pokok tersebut.
Bila Allah berfirman :“Wattiini wazaitun. watuurisinina wahazal baladil amin.” 
Allah menyebut perihal Nabi-Nabi-Nya. Tiin (Nabi Zulkifli-Buddha), Zaitun (Nabi Isa a.s), Siniina- bukit Sinai (Nabi Musa) dan Baladil amin -Tanah yang aman dan selamat (Mekah)- Nabi Muhammad saw. ia ikut urutan, hebatnya Qur’an sebagai kalimat Tuhan susunan sejarah riwayat Nabi-Nya. Mari kita sama-sama fikirkan. HANYA ALLAH YANG MAHA MENGETAHUI.(abyavicenna)



Meninggalkan sholat adalah kekufuran dan pelakunya adalah kafir

Riyadhus Sholihin, Kitab Al-Fadhail, Bab 193. Perintah Menjaga Shalat Wajib dan Larangan serta Ancaman yang Sangat Keras bagi yang Meninggal...